Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin Siswa Belajar di Gereja, Warga Sumbang Tanah untuk SMK

Kompas.com - 25/11/2013, 18:49 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis


BORONG, KOMPAS.com - Pemerintah dan masyarakat Desa Ranakolong menyumbangkan lahan seluas 5 hektar kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk membangun gedung Sekolah Menengah Kejuruan 1 Kota Komba di Betong Torok, Desa Ranakolong. Sumbangan itu merupakan bentuk keprihatinan terhadap fasilitas belajar SMK. Sebab, selama ini para siswa terpaksa belajar di Gereja Messi.

“Selama ini siswa dan siswi sebanyak 37 orang dengan dua jurusan, yaitu jurusan pertanian dan peternakan menerima mata pelajaran dari guru-guru di gedung Gereja Kapela Messi," jelas Ketua Komite SMK 1 Kota Komba, Paulus Ndoi kepada Kompas.com di lokasi Betong Torok, Senin (25/11/2013) siang tadi.

"Kami berterimakasih dan bersyukur bahwa hari ini tim verifikasi lokasi dari Direktorat SMK pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melihat langsung kesiapan dan dukungan penuh dari warga dan pemerintah Desa Ranakolong," ucap Paulus yang juga mantan Kepala Desa Ranakolong ini.

Menurut Paulus, petugas verifikasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memantau tanah untuk SMK, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Timur, Selamat Fransiskus bersama rombongannya.

Paulus menjelaskan, luas tanah yang diserahkan kepada SMK 1 Kota Komba seluas lima hektar. Ini merupakan sumbangan dari warga dan pemerintah Desa Ranakolong untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia di wilayah selatan Kecamatan Kota Komba.

Tokoh Masyarakat Desa Ranakolong, Fransiskus Ndolu menuturkan, kehadiran SMK 1 Kota Komba sudah memberikan kontribusi kepada masyarakat di Desa Ranakolong dengan menyembuhkan sejumlah ternak seperti sapi dan babi yang mengalami sakit.

“Kami merasakan kehadiran SMK 1 Kota Komba di Desa Ranakolong dimana gurunya sudah memberikan praktik dengan menyembuhkan ternak kami. Dan juga kehadiran SMK 1 Kota Komba sudah memberikan contoh menanam sayur-sayuran,” jelasnya.

Fransiskus pun berharap lokasi yang disediakan untuk pembangunan SMK itu diterima oleh Direktorat SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Kami berharap penilaian verifikasi lokasi pembangunan gedung SMK 1 Kota Komba disetujui oleh Direktorat SMK pusat sehingga anak-anak dapat belajar dan menerima mata pelajaran di gedung yang memadai,” harapnya.

Staf Direktorat SMK pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Umar menjelaskan, dirinya mengunjungi Kabupaten Manggarai Timur untuk melaksanakan verifikasi calon lokasi untuk membangun gedung SMK 1 Kota Komba. Verifikasi bukan hanya melihat tanah, tetapi juga potensi ke depan apakah sekolah itu akan maju dan berkembang atau tidak.

“Selama kunjungan saya di seluruh Indonesia, hanya warga Kabupaten Alor dan Desa Ranakolong yang menerima secara adat. Selama ke Papua, saya tidak pernah disambut secara adat. Warga masyarakat Nusa Tenggara Timur sangat luar biasa,” ucapnya saat memberikan sambutan di lokasi Betong Torok, Senin (25/11/2013).

Umar menjelaskan, SMK itu yang penting adalah outcome dan kelulusannya agar bisa berguna bagi diri sendiri dalam hidup bermasyarakat. Dan sekarang, paradigma SMK sudah berubah, lulusan SMK kini bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau kuliah. Pemerintah harus menyiapkan tenaga pengajar yang profesional.

Terkait pembangunan SMK 1 Kota Komba, Umar menyatakan, uang di pusat sudah tersedia. Kalau sudah siap membangun gedung SMK 1 Kota Komba, maka uang dari pusat siap dicairkan.

“Syarat membangun gedung SMK adalah luas lahan 1,5 hektar dan yang diserahkan pemerintah desa dan warga Ranakolong seluas 5 hektar,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com