Tak Punya Kampus, Mahasiswa Unibraw Demo di Kantor DPRD

Para pendemo ini memilih berunjuk rasa di kantor wakil rakyat karena menduga ada hal yang disembunyikan dalam proses persetujuan "tukar guling" tanah tempat pembangunan kampus UB VI. Sedianya, pembangunan kampus ada di Kelurahan Mrican, tetapi hingga kini belum ada perkembangan positif.

"Dari beberapa sumber, prosesnya berhenti di DPRD. Artinya tidak ditandatanganinya surat persetujuan. Jika tanda tangani, seharusnya sudah berlanjut pada tahap selanjutnya," kata Maswir, koordinator aksi kepada para wartawan.

Dalam aksi itu, mahasiswa menggelar orasi serta membeberkan berbagai macam spanduk di depan pagar Kantor DPRD.

Saat tidak ada respons dari kalangan anggota DPRD, para Mahasiswa kemudian merangsek masuk ke dalam kantor. Tiba di depan pintu masuk, para mahasiswa duduk berbaris sambil membaca Al Quran. Mereka membaca surah Yaasin secara berjemaah untuk mengetuk nurani wakil rakyat.

Meski demikian, tetap tidak ada anggota parlemen yang menemui para pendemo ini. Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib, dengan kawalan polisi. Mereka dijadwalkan kembali untuk audiensi pada 25 November mendatang.

Sebelumnya diberitakan, selama tiga tahun diadakannya kelas di Kediri, para mahasiswa UB VI belum memiliki kampus tetap. Aktivitas kampus dilakukan di beberapa tempat. Di wilayah Kota Kediri kegiatan mahasiswa dilakukan di kawasan Kantor Badan Kepegawaian Daerah serta beberapa tempat lain wilayah Kabupaten Kediri.

Demi memperjuangkan adanya kampus tetap itu, para mahasiswa menghimpun diri dalam gerakan yang mereka namai Gerakan Tanpa Kampus (Gartanpus).