Mereka bersaing untuk menghindari melawan kotak kosong, karena jika yang maju hanya satu calon, maka dia akan bersaing dengan kotak kosong. Baik Kumaidi maupun Faizah mengaku tidak mempersoalkan pasangan mereka yang menang. Sebab ini adalah cara kami untuk menghindari kotak kosong,” kata Kumaidi.
Sebenarnya yang maju menjadi calon kades Kebonadem adalah Kumaidi. “Dulu calonnya suami saya dan Isman. Karena Isman gugur karena administrasi, maka saya maju menjadi calon kades, untuk menghindari lawan kotak kosong,” jelas Faizah.
Sementara itu, ketua Panitia, Pencalonan, Pemiihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (P4KD) , Wawan, mengatakan bahwa pilihan kepala desa Kebonadem Brangsong, hari ini digelar untuk yang kedua kali.
Pemungutan suara pertama pada 31 Oktober lalu, harus diulang karena warga yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS), tidak kuorum. “Menurut aturan pemilih yang datang ke TPS harus 2/3 dari jumlah pemilih,” kata Wawan.
Wawan menjelaskan, jumlah pemilih desa Kebonadem ada 1.668 orang. Pada pemilihan 31 Oktober lalu, yang datang hanya 909. “Pada pilkades ulangan ini, menurut aturan, warga yang datang ke TPS hanya 50 persen plus 1. Jumlah pemilih yang berpartisipasi ada 1.031 orang, sehingga (pemilihan) sah,” jelas Wawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.