Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut “Banyu Klemuk” untuk Usir Hama dari Sawah

Kompas.com - 12/11/2013, 16:40 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ritual jamasan atau mencuci kereta pusaka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat selalu menjadi perhatian masyarakat. Ratusan warga yang menonton biasanya berebut "banyu klemuk" atau air bekas jamasan.

Warga di luar Daerah Istimewa Yogyakarta bahkan rela datang dan bermalam di Yogya demi mendapatkan air yang dipercaya bisa mendatangkan berkat itu. Air bekas mencuri kereta pusaka diyakini bisa menolak bala dan menjauhkan sawah dari berbagai serangan hama dan penyakit tanaman.

"Saya bersama rombongan datang di Yogya sejak Senin kemarin. Ya, menginap di sini,'' kata Sutarno (55), warga Wonosobo Jawa Tengah, Selasa (12/11/2013).

Ia mengungkapkan, dirinya bersama rombongan berangkat dari Wonosobo dengan menggunakan mobil. Kedatangannya ke Yogya selain untuk melihat ke jamasan kereta juga khusus untuk mendapatkan air bekas jamasan.

Hal senada diungkapkan Paryanto (54), warga Temanggung yang juga bermalam di Yogya untuk mendapatkan air jamasan kereta.  "Setiap tahun saya selalu datang dan mencari air bekas cucian kereta,'' ujar Paryanto.

Ia menuturkan bahwa air bekas mencuci Kereta Pusaka Keraton memang bisa untuk mengusir hama dan membuat tanaman tumbuh subur. Percaya tidak percaya memang itu yang terjadi. ''Saya memang mempercayai ini. Karena saya sudah membuktikannya,'' tegasnya.

Memandikan pusaka keraton baik keris, tumbak hingga kereta kencana dilakukan setiap Kliwon, Hari ini Selasa (12/11/2013) bertepatan dengan pasaran Kliwon, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar jamasan pusaka keraton di Museum Kereta Jalan Rotowijayan.

Kereta yang dimandikan yakni kereta kencana Nyai Jimat dan Kiai Wismoyo Putro. Prosesi jamasan kereta diawali dengan doa bersama para abdi dalem. Selanjutnya para abdi dalem mengeluarkan kereta Kanjeng Nyai Jimat, yang dibuat pada tahun 1750, ke halaman selatan museum untuk dimandikan. Kereta dimandikan dengan air bunga dan digosok dengan jeruk nipis serta kain kafan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com