Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua "Genderuwo" Muncul di Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi

Kompas.com - 03/11/2013, 15:26 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua patung "genderuwo" muncul di lapangan Denggung sepuran, Jalan Magelang Km 9,5 Sleman. Dua genderuwo yang tingginya mencapai 5 meter ini menjadi obyek paling diminati masyarakat untuk berfoto.

Hadirnya dua sosok mitos ini hadir untuk meramaikan acara kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi 2013 yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Ayu Laksmidewi mengatakan, acara ini merupakan upaya untuk mengekspos dan menginternalisasikan potensi ragam budaya, sekaligus untuk mempromosikan sektor pariwisata Kabupaten Sleman.

"Masyarakat Sleman adalah masyarakat Bumi Merapi yang secara riil memiliki kompleksitas dan realita budaya yang masih kental dan mengakar," jelasnya, Minggu (3/11/2013).

Ia menjelaskan, kegiatan yang dikemas dalam bentuk kirab budaya ini merupakan wujud ekspresi kehidupan seni budaya masyarakat Sleman. Seluruh kesenian yang tampil, merupakan karya dan hasil masyarakat. Dia berharap, kegiatan Pelangi Budaya Bumi Merapi ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, sehingga nantinya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman.

"Pelangi Budaya Bumi Merapi juga dimaksudkan untuk memperingati Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober serta Hari Pariwisata Internasional tanggal 27 September," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Nurhadiyati Patminingsih selaku ketua panitia mengungkapkan, dalam kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi 2013, peserta melakukan long march sekitar 2,5 kilometer.

"Tadi start dari eks Kantor Pembantu Bupati Sleman Tengah menuju Lapangan Denggung Sleman," katanya.

Turut meramaikan acara kirab antara lain kereta kencana; Bregada Pringgodiningrat dari Pasukan Paskibra dan; Bregada Bremara Geni dari dusun Dowangan Banyuraden, Gamping. Lalu Bregada Gunungan dari komunitas tradisi upacara adat yang meliputi Merti Desa Pulesari Wonokerto Turi, Upacara Adat Saparan Wonolelo, Sepasang Bekakak, Ogoh-ogoh dan Genderuwo dari desa Ambarketawang, Gamping.

Kemudian upacara Adat Mbah Bregas; upacara adat Bathok Bolu Purwomartani, Kalasan; upacara adat Tuk Si Bedug Margodadi, Seyegan; kelompok Sadranan Agung Gito Gati dari Pajangan Pandowoharjo, Sleman dan; Bregada Delingsari dari Gamping.

Dilanjutkan dengan kelompok daur hidup yang meliputi kelompok Mitoni dari Pajangan Pandowoharjo; 10 pasang pengantin dari komunitas Sekar Sedah; kelompok Wilujengan dari seniman Pajangan Pandowoharjo, Sleman dan; Bregada Songsong Wirosuto dari Mejing Gamping.

"Melibatkan lebih dari 1.000 orang. Ada juga dari mahasiswa STP AMPTA, Hotel Griya Persada, Rumah Makan Mr Blangkon, LPP Hotel, Hotel Cakra Kusuma, Fakultas Teknik UNY, dan Sekolah Vokasi Pariwisata UGM," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com