Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para PSK di Lokalisasi Ini Dipacari Suami TKW

Kompas.com - 29/10/2013, 21:55 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com — Tidak semua pekerja seks komersial di lokalisasi Gambirlangu (GBL), Kendal, Jawa Tengah, bersedia melayani ajakan kencan para tamunya. Sebagian dari mereka bersedia bercinta dengan tamu yang sudah lama dikenal, atau katakanlah "pacar". Maka, tidak heran, dari 240 penghuni GBL, 30 persen di antaranya indekos di luar lokalisasi.

Seperti yang diakui salah seorang PSK bernama Widi. Perempuan yang juga pemandu karaoke ini mengaku sudah punya pacar dan mengontrak satu rumah di Kaliwungu. Ia hanya mau berhubungan intim dengan pasangan kumpul kebonya. Meskipun banyak tamu yang mengajak dan bersedia membayar mahal, tetapi Widi tetap menolaknya.

“Kalau hanya colak-colek saat saya jadi PK, saya tidak masalah. Tapi kalau mengajak tidur bersama, saya menolak,” aku Widi.

Widi menambahkan, dirinya sudah berpacaran dengan seseorang yang diakuinya masih single itu sejak satu tahun lalu. “Tapi, ada juga penghuni sini yang mau diajak tidur, lho," jelasnya.

Penghuni GBL lain, Agrik (33), juga mengaku kerap menolak tamu yang mengajaknya kencan. Sebab, ia sudah mempunyai pacar dan sudah berkomitmen untuk tidak bercinta selain dengan sang pacar. “Kalau ingin gitu, ya sama pacar saya,” katanya.

Agrik menjelaskan, dirinya dulu memang pernah bersedia diajak bercinta oleh tamunya dengan tarif sesuai kesepakatan.

Ketua Resos GBL, Asmadi, menambahkan, mereka yang tidak mau melayani tamu tidur terutama penghuni GBL yang indekos di luar. Biasanya mereka berangkat ke GBL pada pagi hari dan pulang malam hari, seperti orang yang bekerja di perusahaan. Menurut Ahmadi, mereka dipelihara oleh lelaki yang menjadi pacarnya itu.

“Para PSK itu, terutama yang masih muda dan cantik-cantik, ‘dirusak’ oleh orang Kendal. Sebab, mereka dijadikan pacar, dan dilarang melayani tamu,” kata Asmadi.

Asmadi mengaku, lelaki yang memelihara para PSK cantik itu kebanyakan adalah suami para TKW. Mereka tidak betah setelah sekian tahun ditinggal pergi oleh istrinya bekerja ke luar negeri.

“Lelaki itu sangat keterlaluan. Sebab, uang kiriman istrinya dari luar negeri malah digunakan untuk memelihara PSK,” jelasnya. (bersambung)


***

Baca Juga:


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com