Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa versus Menwa Unidar Beradu Tinju

Kompas.com - 28/10/2013, 15:42 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Unjuk rasa mahasiswa Universitas Darusalam (Unidar) Ambon, diwarnai dengan perkelahian antara para pengunjuk rasa dengan anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Unidar, Senin (28/10/2013).

Seperti diberitakan ratusan mahasiswa yang menamakan diri Mahasiswa Penyelamat Darusalam (Mapeda) berunjuk rasa untuk menuntut rektor, Ibrahim Ohorela, mundur dari jabatan.

Kericuhan bermula saat mahasiwa tengah berorasi dan memulai membakar ban bekas di di depan kampus. Aksi itu ditentang oleh anggota Menwa yang berjaga di kampus. Perang mulut pun tak dapat dihindari dan akhirnya terjadilah baku hantam antara pendemo dan pihak menwa.

Akibat adu jotos tersebut, sejumlah mahasiswa dan Menwa mengalami memar di bagian wajah. Perkelahian itu reda setelah kedua belah pihak mampu menenangkan diri.

Dalam aksinya, selain menuntut rektor mundur, mahasiswa juga meminta pihak yayasan segera membentuk lembaga independen untuk melakukan audit terkait pengelolaan keuangan di unidar. Mahasiswa juga menuntut agar sejumlah dosen yang dinonaktifkan oleh rektor tanpa alas an tidak jelas segera dikembalikan haknya.

“Rektor telah membangun dinasti di Universitas Darusalam. Banyak anggaran mahasiswa yang disalahgunakan untuk kepentingan rektor dan kroninya. Kami minta seluruh masalah ini dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Ali Ahmad Mussin, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Ali Ahmad Musiin saat berorasi.

Dalam aksi itu mahasiswa juga membeberkan sejumlah kegagalan rektor, dan sejumlah kebijakan yang dinilai sewenang-wenang dengan menonaktifkan sejumlah dosen tanpa alasan tidak jelas.

Demo menuntut rektor mundur ini terjadi secara serempak ditiga kampus di universitas itu yakni di Kampus A, yang terletak di kawasan Wara, Air Kuning, Kampus B di kawasan perapatan Kebun Cebngkeh dan Kampus C di Masohi Kabupaten Maluku Tengah. Mahasiswa berjanji tidak akan menghentikan aksi sampai rektor mundur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com