Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Buruh Tak Lakukan Aksi "Sweeping"

Kompas.com - 27/10/2013, 11:39 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi memperingatkan para buruh yang akan melaksanakan aksi mogok nasional pada Senin (28/10/2013) besok, untuk tidak melakukan sweeping di kompleks pabrik. Aksi sweeping dinilai akan mengundang aksi bentrok antarpara buruh.

Polisi sendiri akan menyiagakan ratusan personelnya untuk mengamankan kompleks pabrik sebagai antisipasi aksi sweeping buruh. ''Para buruh memang kami imbau untuk tidak melakukan sweeping, karena rawan bentrok dengan buruh maupun dengan polisi,'' kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Awi Setiyono, Minggu (27/10/203).

Sementara Kapolda Jatim, kata dia, sudah berpesan kepada seluruh anak buahnya untuk sedapat mungkin menghindari aksi anarkistis dalam pengamanan aksi mogok nasional buruh. ''Kami akan mengedepankan upaya preventif dan dialog agar suasana tetap kondusif,'' tambahnya.

Polda Jatim menyiagakan 38 SSK atau sekitar 3.800 personelnya dalam pengamanan aksi besok. Riciannya, 8 SSK dari Sat Brimob, 5 SSK dari Dalmas, 3 SSK dari Staf Polda Jawa Timur, 8 SSK Dhalmas Polrestabes Surabaya, dan sisanya dari polres jajaran masing-masing 1 SSK.

Sebagian personel, kata Awi, akan disiagakan di kawasan industri di ring I seperti kawasan SIER Rungkut, PIER Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik untuk mengantisipasi aksi sweeping, mengingat rencana buruh yang juga akan melumpuhkan aktivitas produksi kawasan pabrik.

Seperti diberitakan, Senin besok, ratusan ribu buruh dari kawasan ring I Jawa Timur akan menyerbu Kota Surabaya untuk menggelar aksi mogok nasional. Mereka rencananya akan menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi dan sejumlah titik kantor pemerintahan.

''Kami juga sudah siapkan konsep rekayasa lalu lintas agar aktivitas dan mobilitas masyarakat Surabaya tidak terganggu,'' pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com