Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara Debat Kandidat Bupati Magelang Menuai Kritik

Kompas.com - 24/10/2013, 13:36 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Pelaksanaan Debat Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Magelang periode 2014-2019, Rabu malam kemarin, menuai kritik dari beberapa pihak. Tidak sedikit yang menilai agenda kampanye terakhir sebelum masa tenang itu tidak sesuai dengan definisi debat yang sesungguhnya. Acara semalam dinilai tak lebih dari forum tanya jawab antara pasangan calon (paslon) dan panelis.

"Itu buka debat tapi forum tanya jawab," ungkap Muh Yasin, warga Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kamis (24/10/2013), yang mengaku menyaksikan siaran debat melalui televisi lokal.

Dia berpendapat, semestinya dalam debat kandidat macam itu, ada tanya jawab antarpasangan calon. Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui bagaimana kualitas setiap paslon ketika beradu argumentasi.

Dia juga mengkritisi sosialisasi yang dilakukan KPU. Menurut Yasin, sosialiasi yang minim mengakibatkan banyak masyarakat yang tidak tahu jika agenda debat itu disiarkan di televisi dan radio lokal di Magelang.

Di samping mekanisme debat, Yasin juga menyoroti para paslon yang dinilai masih kurang maksimal menyampaikan visi misinya. "Itu yang paling parah, mereka tidak memahami visi misi mereka sendiri. Para paslon juga terlihat grogi," ucap Yasin.

Sementara itu, Handoko, calon bupati dari jalur independen, mengaku tidak puas dengan debat yang digelar di Ballroom Grand Artos Aerowisata Hotel Magelang itu. Debat diakui masih hambar tidak sesuai yang diharapkan.

"Kami kurang puas, kayak ujian masuk sekolah saja," ujar Handoko, calon bupati nomor urut 3.

Menurut Handoko, seharusnya dalam forum itu ada debat antarkandidat sehingga masing-masing bisa beradu konsep dan mempertahankan program pembangunan.

Hal senada juga dikatakan Suwarsa, Ketua Tim Sukses cabup nomor urut 2, Rohmadi-Achadi. Dia mengakui kandidatnya tidak maksimal menyampaikan visi dan misi lantaran waktu yang disediakan penyelenggara terlalu pendek.

"Selain itu, seharusnya panitia menyediakan kesempatan antarkandidat untuk saling bertanya adu program, seperti ketika pilgub lalu," kata Suwarsa.

Ditemui terpisah, Ketua KPU Kabupaten Magelang Ma'mun Rahmatullah menyatakan jika sistem pelaksanaan debat yang digelar sudah sesuai dengan kesepakatan antara KPU dengan masing masing calon.

Pihaknya juga membantah jika debat sengaja direkayasa. "Seluruh tahapan, jadwal, menit per menit, sudah kita sampaikan ke paslon dan disetujui. Jika ada pendukung yang tidak puas biarlah paslon masing-masing yang menjelaskan," ujar Ma'mun.

Terkait tidak adanya kesempatan tanya jawab antara paslon, Ma'mun menyatakan bahwa hal itu pun sudah sesuai kesepakatan, karena keterbatasan durasi yang tentukan TV lokal yang menyiarkan acara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com