Tahanan Polsekta Panakukang Jadi Saksi Penyiksaan terhadap Reza

Kepala Sub Bidang Humas Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi (Kompol) Mantasiah yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (22/10/2013) mengungkapkan, penyidik Propam telah memeriksa sejumlah tahanan Polsekta Panakukang yang menyaksikan penyiksaan terhadap Reza.

"Laporan dari Propam, penyidik Paminal sudah memeriksa beberapa tahanan yang menyaksikan penyiksaan itu. Jadi yang sudah diperiksa, pelapor, korban, dan saksi dari tahanan. Baru itu laporan yang saya terima," ungkap Mantasiah.

Sebelumnya, telah diberitakan, Reza dianiaya di dalam selnya hingga pingsan. Bahkan, polisi merampas kartu memori ponsel keluarga Reza dan menghapus foto bukti-bukti penganiayaan itu.

Penganiayaan terhadap Reza terjadi sesaat yang bersangkutan ditangkap di hari raya Idul Adha di Jalan AP Pettarani, Selasa (15/10/2013) malam. Reza ditangkap oleh Bantuan Komunikasi Polisi (Bankompol) karena membawa senjata tajam berupa anak panah dan badik.

Reza membawa barang tajam itu, karena sepupunya dipukul di lokasi penangkapan dan hendak melakukan aksi balasan. Akibat penganiayaan oknum polisi, Reza menderita luka memar di seluruh tubuhnya, mata berdarah di dalam, bibir pecah, hidung retak dan wajahnya lebam-lebam.

Rina, kakak Reza mengaku, sempat mendokumentasikan bukti penganiayaan dalam bentuk foto di ponselnya. Namun, ponsel tersebut dirampas polisi dan foto yang terdapat di memori pun dihapus.