Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernikahan Terakhir Keraton Yogyakarta Digelar Lebih Megah

Kompas.com - 22/10/2013, 12:49 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pernikahan agung Keraton Yogyakarta antara Gusti Kanjeng Ratu Hayu dan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro merupakan pernikahan terakhir putri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X. Karena itu, pernikahan ini digelar lebih megah, dengan jumlah tamu lebih banyak serta perayaan yang lebih meriah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Senin (21/10/2013), kali ini pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro akan dihadiri 4.500 tamu undangan. Sebanyak 1.500 tamu hadir dalam prosesi panggih di Tratag Bangsal Kencana hari ini, dengan tamu VVIP Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres Boediono, serta para menteri dan duta besar. Lalu, 3.000 tamu undangan lainnya akan diterima dalam resepsi di Bangsal Kepatihan (kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta), Rabu (23/10) pukul 10.00.

Saat pernikahan GKR Bendara dan KPH Yudanegara dua tahun lalu, jumlah tamu undangan di Keraton dan Kepatihan hanya 2.515 tamu undangan.

Berdasarkan pantauan Kompas di lapangan, halaman dalam Keraton Yogyakarta di sekitar Bangsal Kencana penuh dengan kursi dan meja tamu undangan. Karena terbatasnya tempat, jumlah wartawan yang diperbolehkan masuk ke tempat prosesi panggih sangat terbatas.

Dalam pernikahan ini, sebagian besar wartawan hanya diperbolehkan menonton prosesi melalui monitor televisi di ruang media center. Dari seluruh prosesi, hanya prosesi panggih yang bisa diabadikan media, sedangkan prosesi lainnya hanya diambil pihak dokumentasi panitia serta sebuah media televisi nasional swasta.

Kemeriahan prosesi pernikahan akan terlihat mencolok pada saat prosesi kirab pengantin dari Keraton menuju Kepatihan, Rabu (23/10/2013) pukul 09.00. ”Total ada 12 kereta kencana yang mengiringi pengantin dari Keraton menuju Kepatihan. Kereta-kereta ini akan ditarik 68 ekor kuda serta dikawal 360 prajurit dari berbagai bregodo (kesatuan),” kata kerabat Keraton sekaligus Ketua Panitia Pernikahan Agung Kanjeng Raden Tumenggung Yudahadiningrat.

Melalui berbagai prosesi pernikahan agung yang meriah ini, menurut permaisuri Sultan, GKR Hemas, keraton ingin mengajak masyarakat tetap memelihara tradisi serta peninggalan leluhur. ”Budaya masih menjadi sesuatu yang penting dan kami ingin mengajak masyarakat Yogyakarta dan Indonesia untuk tetap melestarikannya,” ujar Hemas.

Di sepanjang kirab pengantin, masyarakat akan dijamu dengan hidangan makanan serta minuman yang disediakan gratis para sukarelawan. ”Ini adalah inisiatif dari masyarakat. Ini pesta rakyat, bukan semata-mata hajatan Sultan,” ujar Yudahadiningrat.

Hari ini, pukul 09.00, calon pengantin pria KPH Notonegoro mengucapkan ijab kabul di Masjid Panepen, Keraton Yogyakarta, di hadapan Sultan dan penghulu Kanjeng Raden Penghulu Dipodiningrat. Kemarin, calon pengantin laki-laki telah menjalani prosesi nyantri di Bangsal Kasatriyan, Keraton Yogyakarta. Jika dahulu prosesi ini dijalani selama 40 hari, sekarang hanya satu hari sebelum pengantin pria mengucapkan ijab kabul. (ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com