Kakak Reza, Rina yang dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (19/10/2013) mengungkapkan, penganiayaan terhadap adiknya mulai terjadi sesaat setelah ditangkap di hari raya Idul Adha, Selasa (15/10/2013) malam.
Penganiayaan terus berlanjut hari-hari berikutnya hingga Reza sempat pingsan. "Mulai hari pertama setelah ditangkap membawa anak panah dan badik, adikku terus dipukuli. Seluruh tubuhnya memar, mata berdarah di dalam, bibir pecah, hidung retak dan wajah lebam-lebam. Seharusnya kan, tidak bisa dipukuli orang meski pun dia berstatus tahanan," ungkap Rina.
Rina menambahkan, saat memprotes penganiayaan adiknya ke petugas Polsekta Panakukang, dirinya dibentak-bentak. Bahkan, polisi menantang Rina dengan memanggil bekingnya.
"Polisi bilang, panggil bekingmu. Saya tidak bilang apa-apa, karena saya orang kecil yang tidak punya uang ataupun beking. Makanya saya pergi melapor ke Propam Polrestabes Makassar. Bukti-bukti foto penganiayaan sudah ada di Propam Polrestabes Makassar. Kalau bukti foto-foto di handponeku yang dirampas telah dihapus oleh Kapolsekta Panakukang," katanya.
Rina juga mempertanyakan penangkapan adiknya. Hal ini karena Reza diamankan oleh Bantuan Komunikasi Polisi (Bankompol) yang mengaku polisi.
"Bankompol juga ikut memukul adikku. Kok bisa-bisanya juga Bankompol menangkap orang dan melakukan penganiayaan. Itu yang saya pertanyakan juga. Eh.. Malah dibela oleh Polsekta Panakukang," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.