Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Tutul Masuk Permukiman Warga

Kompas.com - 19/10/2013, 09:21 WIB

JEPARA, KOMPAS.com - Masyarakat Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kembali resah akibat kemunculan macan tutul (Panthera pardus) di permukiman. Mereka berharap instansi terkait bisa mengatasi persoalan yang selalu terjadi setiap tahun itu.

Tokoh masyarakat, dan juga Ketua Karang Taruna Argomulyo, Desa Tempur, Rujono (33), Jumat (18/10/2013), mengatakan, beberapa hari lalu seekor macan tutul masuk Dukuh Duplak, Desa Tempur, di dekat perbatasan kawasan hutan Pegunungan Muria. Macan tersebut mendatangi kandang ternak warga dan memangsa dua ayam.

”Kami tidak melihat langsung macan itu. Kami melihat jejaknya di dekat kandang dan di jalan perbatasan desa dengan hutan Pegunungan Muria,” katanya.

Pada tahun 2011-2013, tercatat enam kali macan tutul masuk ke Desa Tempur. Puluhan itik, ayam, dan kambing milik warga dimangsa macan. Itu sebabnya, mayoritas warga Desa Tempur menolak pelepasliaran kembali macan tutul. Warga berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Jawa Tengah menggelar sosialisasi kepada warga terkait dengan upaya penanganan macan tutul.

Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Jawa Tengah Johan Setiawan mengemukakan, macan tutul di Pegunungan Muria mungkin bertambah. Sejumlah macan tutul jantan remaja, seperti yang diamankan BKSDA di Taman Safari Batang, mulai mencari wilayah baru sebagai teritorinya.

"Hal itu memang sifat dasar macan jantan. Ketika mulai tumbuh dewasa, macan tersebut harus menjelajah dan mencari daerah baru yang bakal menjadi wilayah kekuasaannya," katanya.

Lambang Jawa Barat

Macan tutul juga berkeliaran di sejumlah desa di Jawa Barat. Namun, hingga kini, Jawa Barat belum memiliki data sebaran macan tutul jawa. Itu berakibat peta perlindungan dan konservasi habitat belum dilakukan maksimal. Macan tutul jawa sejatinya telah jadi satwa lambang Jawa Barat sejak delapan tahun lalu.

”Saat ini pemetaan keberadaan macan tutul jawa masih terus dilengkapi di sejumlah daerah di Jawa Barat. Datanya masih terus dikumpulkan untuk mengetahui sebaran dan perlindungan habitat,” kata Kepala BKSDA Jawa Barat Joko Prihatno.

Data International Union for Conservation of Nature tahun 2008, macan tutul jawa hanya tersisa sekitar 250 ekor. Adapun BKSDA Jawa Barat memperkirakan ada 500 macan tutul jawa di Pulau Jawa. (HEN/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com