Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Penjualan Saham Raib, Pembangunan GWK Bisa Terganggu

Kompas.com - 16/10/2013, 16:10 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Maestro patung I Nyoman Nuarta mengatakan, kasus dugaan penggelapan sebagian uang penjualan saham proyek patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebesar Rp 46,56 miliar bisa mengganggu proses pembangunan patung tembaga setinggi 126 meter tersebut.

Pasalnya, sebagian uang dari total penjualan sekitar Rp 687 miliar tersebut rencananya  dialokasikan untuk mendanai proses perakitan modul-modul GWK yang dibuat terpisah.

"Jangan sampai ada yang terganggu. Untuk saat ini belum terganggu. Sisa uang dari penjualan saham itu tadinya untuk membantu biaya pemasangan," kata Nyoman saat ditemui di Studio Nuart, Jalan Setraduta, Kota Bandung, Rabu (16/10/2013).

Lebih lanjut Nyoman mengatakan, agar pembangunan patung yang nantinya berlokasi di bukit Ungasan Jimbaran, Bali, itu tidak tersendat, dia sudah mengantongi rencana cadangan. "Tapi jangan khawatir, kita sudah punya plan yang matang. Proyek ini sudah menjadi komitmen kita," ujarnya.

Dengan sisa waktu 2,5 tahun, kata Nyoman, patung yang digadang-gadang akan mengalahkan kejayaan patung Liberty di New York, Amerika Serikat, ini akan rampung dalam waktu yang telah ditentukan. "Masih ada waktu. Yakinlah patung itu terpasang tepat waktu," akunya.

I Nyoman Nuarta menduga, sebagian uang hasil penjualan saham GWK sebesar Rp 46,56 miliar raib dengan alasan untuk pelunasan pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com