Yohanes Harun Yuwono Dilantik sebagai Uskup Tanjungkarang

"Uskup baru untuk Keuskupan Tanjungkarang sudah dipilih dan diangkat oleh Paus Fransiskus. Pengumuman disampaikan secara resmi oleh Takhta Suci Kepausan Vatikan pada bulan Juli 2013," kata Humas Keuskupan Tanjungkarang, Yuli Nugrahani.

Uskup baru ini menggantikan Mgr Andreas Henrisoesanta yang sudah disetujui pengunduran dirinya oleh Vatikan pada 7 Juli 2012. Sebelum penahbisan uskup, umat Katolik di berbagai paroki di Keuskupan Tanjungkarang mengadakan doa tiga hari (Triduum) sejak Rabu kemarin di Gereja Katedral Kristus Raja Tanjungkarang.

Uskup terpilih melakukan "Professio Fidei", yaitu pernyataan iman sebagai prasetya persembahan diri pada Tuhan dan gereja. Dalam peristiwa ini juga dilakukan pemberkatan alat-alat yang akan dipakai sebagai pelengkap uskup, yaitu cincin, tongkat, mitra, dan takhta uskup.

Uskup Keuskupan Tanjungkarang akan resmi menjalankan tugasnya setelah penahbisan uskup yang diselenggarakan di Kompleks Sekolah Xaverius dan Fransiskus, Pahoman, Bandarlampung. Penahbisan ini dilakukan dalam ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Agung Palembang, Mgr Aloysius Sudarso, SCJ, yang selama takhta lowong menjadi Administrator Apostolik (pemegang jabatan sementara) Keuskupan Tanjungkarang, didampingi oleh Mgr Anicetus Bongsu Sinaga, OFM Cap (Keuskupan Agung Medan), dan Mgr Hillarius Moa Norak, SVD (Keuskupan Pangkalpinang).

Ekaristi penahbisan ini dihadiri Duta Besar Vatikan, Antonio Guido Filipazzi, para uskup dari 36 keuskupan di Indonesia, para pejabat pemerintahan Lampung, para undangan, serta sekitar 7.000 umat Katolik dari 21 paroki yang ada di Keuskupan Tanjungkarang.

Dalam penahbisan ini, para uskup yang hadir menumpangkan tangan pada uskup terpilih Keuskupan Tanjungkarang dan menerimanya sebagai rekan. Mgr Yohanes Harun Yuwono lahir di Way Ratay (Padangcermin) 4 Juli 1964. Sejak tahun 1992 menjadi imam untuk Keuskupan Pangkalpinang. Saat terpilih menjadi uskup, beliau adalah Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Filsafat dan Teologi (STFT) St Yohanes, Pematangsiantar, dan pengajar Islamologi di sekolah tinggi tersebut.

Moto uskup adalah “Non Est Personarum Acceptor Deus" (Allah tidak membedakan orang) dalam Kis, 10:34. Motto ini menjadi ajakan bagi umat Keuskupan Tanjungkarang untuk menyadari kehadiran-Nya di “Sai Bumi Ruwa Jurai” Lampung sebagai orang beriman Katolik dan sekaligus sebagai bagian dari seluruh masyarakat.

"Siapa pun mereka dan dari mana pun asalnya, dibimbing, dituntun, dan diajak untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian. Inilah persaudaraan sejati dalam perziarahan menuju keselamatan berdasarkan iman akan Allah yang menghendaki semua orang selamat," ucapnya.