Rumah yang terbuat dari kayu serta banyaknya sisa hasil pemotongan kayu membuat api semakin cepat menyebar dan sulit dipadamkan. Menurut Roberto Napitu (20), anak pemilik kilang, saat kebakaran terjadi dia dan seluruh keluarganya sedang tidur.
Roberto mengatakan saat kebakaran, selain dia di rumah juga ada si pemilik kilang, NaLukman Napitu (46), dan tiga saudara Roberto yakni Desi (18), Rimba (16) dan Nauli (9). Mereka bangun justru karena merasa sesak nafas akibat kepulan asap kebakaran.
"Kami langsung lari keluar dan menyelamatkan sejumlah barang yang bisa diangkat," kata Roberto. Beberapa jam kemudian, empat mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Pematangsiantar dan salah satu perusahaan rokok baru tiba di lokasi.
Pemadaman sempat terhalang karena kondisi jalan dan sulitnya medan di sekitarnya, ditambah kerumunan masyarakat memadati lokasi. Api bisa dipadamkan dua jam kemudian. Tak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan cukup besar.