Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena APEC, Penumpang di Ngurah Rai Tertunda Berjam-jam

Kompas.com - 07/10/2013, 19:03 WIB
Ayu Sulistyowati

Penulis


BADUNG, KOMPAS.com — Hingga Senin (7/10/2013) pagi dan malam nanti, Bandara Internasional Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, masih memberlakukan sistem buka-tutup. Ini terkait kedatangan pemimpin negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi APEC ke Nusa Dua melalui perjalanan udara.

Sejak pemberlakuannya 5 Oktober lalu, sejumlah penumpang maskapai penerbangan komersial terpaksa mengalami keterlambatan berjam-jam di bandara keberangkatan serta ketika sampai di Ngurah Rai.

Tak hanya itu, beberapa wisatawan pun harus memperpanjang masa tinggalnya di Bali.

Sinta, penumpang Lion Air dari Jakarta, pun tertunda keberangkatannya dari pukul 7 malam menjadi pukul 11 malam. Lalu, pesawat harus berputar-putar hingga pukul 1 dini hari dan harus transit ke Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur, karena pesawat kehabisan avtur.

Selanjutnya, pesawat melanjutkan perjalanan ke Ngurah Rai pukul 04.00 keesokannya dan mendarat sekitar pukul 05.00. ”Ya, ini namanya risiko. Karena APEC, kami masih memakluminya,” kata Sinta.

Pengalaman lain dialami Lukas Bundi. Ia mendapat jadwal berangkat dari Jakarta menumpang AirAsia pukul 19.35.

Namun, ditunda berangkat pukul 20.45. Sayangnya, penumpang tetap harus menunggu berangkat meski sudah di dalam pesawat. Lukas menuturkan pesawatnya benar-benar berangkat pukul 22.00.

”Sesampainya di Ngurah Rai, pesawat belum bisa mendarat karena masih ditutup dan mengantre mendarat dari beberapa pesawat. Kami berputar-putar di atas sampai mendarat sampai dapat parkir itu sekitar pukul 02.00 dini hari,” ujarnya.

Perpanjang liburan

Sementara Retno, wisatawan domestik dari Yogyakarta pun terpaksa menambah masa tinggalnya dari tiga hari menjadi lima hari.

Tiket pesawat yang satu paket dengan liburannya di Bali tidak bisa dipakai pada 5 Oktober lalu. Jadwal kepulangannya ditiadakan karena terbentur jadwal kedatangan kepala negara di APEC.

Ia bersama rombongannya bersembilan harus mencari penginapan lain. Selanjutnya, ia dijanjikan terbang pulang Yogyakarta pada Senin ini.

Akan tetapi, Sinta, Lukas, dan Retno mengaku memaklumi kondisi tersebut. Mereka berusaha memahami kepentingan negara, meski mengalami kerugian materi.

Sementara Kepala Otorita Bandara Wilayah IV Yuli Sudoso mengatakan, pada Senin ini masih ada beberapa kepala negara dan delegasi datang. Karena itu, adanya delay expected pada pukul 11.45-13.00 dan pukul 21.00- 22.30.

Selengkapnya VVIP hari ini adalah PM Marshall Island dan PM Salomon Island menunggang SQ 940. PM Kiribati naik GA 721 (BNE-DPS), dan Presiden Peru datang selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com