Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kali Meletus, Tangkuban Parahu Belum Naik Status

Kompas.com - 07/10/2013, 11:01 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejak Sabtu (5/10/2013) hingga Senin (7/10/2013) pukul 07.02 WIB pagi tadi, Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat sudah tiga kali menunjukkan aktivitas vulkanik berupa letusan kecil.

Kendati demikian, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menaikkan status Gunung Tangkuban Parahu ke level yang lebih tinggi.

Seperti yang diberitakan, saat letusan pertama kali terjadi pada Sabtu kemarin, PVMBG langsung menaikan status gunung yang terkenal dengan legenda sangkuriang itu dari normal menjadi waspada sepuluh menit berselang.

"Untuk ke level yang tebih tinggi belum, kita masih menunggu sinyal-sinyal gempa dari bawah kawah," kata Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan Pengamatan Gunung Api, Gede Suandika saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (7/10/2013).

Lebih lanjut Gede menambahkan, aktivitas Gunung Tangkuban Parahu saat ini masih terbilang fluktuatif dengan besaran gempa tremor dan juga letusan susulan yang bervariasi. Hal tersebut menyebabkan sulitnya memprediksi lama waktu aktivitas vulkanik yang akan terjadi di Tangkuban Parahu.

"Asumsinya letusan susulan masih sering terjadi. Semoga lepasan energi dari bawah semakin berkurang," paparnya.

Sementara itu, meski belum menaikan status ke level yang lebih tinggi, PVMBG langsung menerjunkan tim khusus untuk melakukan penelitian lebih intensif. Penelitian tersebut, kata Gede, seperti mengukur luas dan besar deformasi kawah serta tingkat kandungan belerang dalam air kawah.

"Letusannya juga mempengaruhi kawah-kawah (sembilan kawah) yang ada di Tangkuban Parahu," ujarnya.

Pada letusan pagi ini, lanjutnya, selain masih berlangsung gempa tremor dengan besaran empat milimeter, beberapa gempa juga mengiringi letusan tersebut seperti lima gempa vulkanik dangkal dan gempa tekotonik lokal yang berasal dari wilayah sekitar Lembang.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com