Bercampur Kerikil, Warga Buang Raskin ke Jalan

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Warga Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, kesal dengan pendistribusian beras untuk rakyat miskin (raskin) pada bulan ini. Kekesalan itu dilakukan dengan cara menabur beras ke tanah yang baru diberikan oleh kepala dusun desa setempat, Jumat (4/10/2013).

Khairul Kalam, salah satu warga Desa Kadur, mengatakan, sudah beberapa kali raskin yang diberikan kepada masyarakat selalu jelek, di antaranya bercampur kerikil, berwarna kehitam-hitaman, dan bercampur gabah kering.

"Ini sudah puncak kekesalan kami karena sering kali ketika ada bantuan raskin, kualitasnya selalu jelek dan bercampur kerikil," katanya.

Selain kualitasnya jelek, takaran raskin juga berkurang. Satu sak kecil, biasanya berukuran 25 kilogram, diberikan kepada warga miskin, tetapi bulan ini takarannya tidak sampai 25 kilogram.

"Padahal, raskin itu haknya kami yang harus diberikan utuh, tapi kenyataannya dikurangi. Per sak antara 3 sampai 5 kilogram," imbuh Khairul Kalam.

Aksi itu, lanjut Khairul, sebagai teguran atas aparat desa dan pihak Bulog selaku pihak yang mengeluarkan raskin. Walaupun berasnya ditabur ke tanah, warga sama sekali tidak menyesalinya.

"Walaupun kami miskin, bukan berarti kami harus makan beras jelek, apalagi bercampur kerikil," ungkap Muslimah, warga lainnya, yang juga penerima bantuan raskin.