Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Berangkat Haji, Rumah Amir Hangus Terbakar

Kompas.com - 04/10/2013, 14:31 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Belum juga sempat tiba di Tanah suci, Amir beserta keluarganya mendapatkan cobaan yang begitu berat. Kediaman mereka yang terletak di Kelurahan Ngapa, Kecamatan Wundulako, Kolaka Sulawesi Tenggara rata dengan tanah setelah dilahap si jago merah.

Kepala Polisi Sektor Wundulako, Ajun Komisaris Polisi Syamsul Bahri mengatakan kejadian tersebut sekitar jam 10 pagi, Jumat (4/10/2013), saat rumah itu dalam kondisi kosong. Terlebih lagi para pemilik rumah berada jauh dari tempat kejadian.

“Memang betul kalau ada kebakaran yang hebat terjadi tadi pagi. Itu kobaran api membesar sekitar jam 10 pagi di kelurahan Ngapa, pas di depan kantor lurah. Rumah ini dalam kondisi kosong sebab pemiliknya sedang keluar semua mengantar ayah mereka ke Bandar udara," kata Syamsul Bahri.

"Ayahnya itu berana Amir, dia ingin berangkat haji, jadi satu keluarga dan kerabat dekat mereka mengantar Pak Amir ini ke bandara, eh ternyata rumah yang ditinggalkan kosong itu terbakar,” sambung dia.

Syamsul Bahri juga menambahkan, kobaran api yang kian membesar itu sempat membuat panik warga sekitar. Sebab sempat terdengar beberapa suara ledakan dari dalam rumah.

“Titik api pertama terlihat dari arah dapur rumah tersebut. Memang ada sekitar empat motor yang ikut hangus di dalam rumah itu, bisa saja suara ledakan yang didengar oleh masyarakat berasal dari motor itu. Kalau kita totalkan jumlah kerugain, ini masih dalam prediksi ya, itu sekitar Rp 200 juta. Sudah termasuk empat buah motor, rumah dan perabot lainnya,” tambah AKP Syamsul Bahri.

“Hajah Ros, suami Pak Amir ini mengetahui kalau rumahnya hangus terbakar saat pulang dari bandara karena dia mengantar suaminya. Sempat syok mendapati rumahnya yang sudah rata dengan tanah. Kami masih melakukan pendalaman terhadap masalah ini. Termasuk memeriksa beberapa saksi yang juga melihat api pertama kali,” tegasnya.

Muchtar, warga setempat, mengatakan kalau insiden kebakaran tersebut berlangsung dengan cepat.

“Cepat sekali prosesnya karena selain banyak bahan yang mudah terbakar, cuaca panas juga angin sedikit kencang bertiup. Kita sempat membantu tapi tidak bias berbuat banyak,” kata Muchtar, warga Kelurahan Ngapa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com