"Tapi belakangan ternyata ada aktor lain yang berada di tengah. Ini menjadi temuan baru," ujar Ketua ORI DIY, Budhi Masthuri, Rabu (2/10/2013).
Ia mengungkapkan, para korban bahkan akan mendapatkan semacam pelatihan terlebih dahulu sebelum dijanjikan lolos CPNS. Menurutnya, seluruh korban dijanjikan dijemput di tempat yang telah ditentukan untuk mengikuti pendidikan kilat (diklat).
“Tanggalnya tidak akan sama jika dilakukan oleh sindikat kecil. Tapi ini justru tanggalnya berbarengan yang kemungkinan dilakukan oleh sindikat besar,” jelasnya.
Budhi juga mengungkapkan, Mabes Polri juga akan meminta keterangan ORI DIY soal penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Hanya saja, pihaknya belum tahu pasti kapan rencana itu. “Setahu saya rencananya minggu depan,” ucapnya.
Terkait rencana tersebut, pihaknya siap membawa seluruh data laporan korban penipuan dengan modus calon pegawai negeri sipil (CPNS) ke ORI pusat, Mabes Polri dan Kementerian Keuangan pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.