Salah satu staf Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kendal, Adi Suyono, mengatakan, penyebab kekeringan di areal persawahan tersebut adalah karena pengeringan saluran dan bendungan yang dilakukan oleh Dinas Pengairan Kendal sejak September kemarin. "Program pengeringan saluran dan bendungan ini merupakan program tahunan," kata Adi, Selasa (1/10/2013).
Adi menjelaskan, kekeringan di Kecamatan Ngampel yang paling parah terjadi di Desa Jatorejo, Kecamatan Pegandon, di Desa Pekuncen dan Wonosari, serta Kecamatan Patean di Desa Gedong dan Sidodadi.
Di Kecamatan Ngampel, tercatat 2.000 hektar sawah mengalami kekeringan dan 250 KK kekurangan air bersih. Di Kecamatan Pegandon, tercatat 14.000 hektar sawah kekeringan dan 1.550 KK kekurangan air bersih. Sementara di Kecamatan Patean terdapat 13.000 hektar sawah kurang air dan 340 KK kesulitan mendapatkan air bersih.
"Saat ini, BPBD masih melakukan pendataan dan kemudian akan melakukan dropping air ke daerah yang meminta dikirim air bersih. Pemerintah daerah akan terus melakukan dropping air selama warga masih memintanya," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.