Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Gabungan Tertibkan Tambang Ilegal di Singkawang

Kompas.com - 01/10/2013, 16:21 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Puluhan personel aparat gabungan menertibkan lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) di Kelurahan Sanggau Kulur, Kecamatan Singkawang Timur, Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa (1/10/2013) siang.

Operasi gabungan tersebut melibatkan Polres Singkawang, Satuan Brimob, Satpol PP, Polisi Militer dan unsur TNI AD. Beberapa aparat bersenjata lengkap pun diturunkan dalam penertiban tersebut.

Kepala Polres Singkawang, AKBP Andreas Widihandoko memaparkan, penertiban tersebut berawal dari adanya pengaduan dinas, bahwa aktivitas pertambangan ilegal merusak sumber air PDAM serta areal persawahan.

Pihak kepolisian melalui polsek juga sudah mengeluarkan imbauan kepada para penambang untuk menghentikan aktivitasnya. ”Sebenarnya itu sudah direncanakan sejak lama, tapi karna memerlukan kekuatan besar, jadi kita antisipasi perlawanan warga. Kita khawatir ada korban di kedua pihak saat penertiban. Jadi sisi kemanusiaan kita mengalah," ujar Widihandoko.

Widihandoko menjelaskan, dalam penertiban tersebut semua barang bukti dimusnahkan di lokasi. Dari pantauan Kompas.com, sedikitnya sepuluh unit mesin Dong Feng (Dompeng) dimusnahkan aparat di dua titik yang berbeda. Selain itu, pipa, selang, serta peralatan tambang lainnya juga turut dimusnakan.

Pemusnahan dilakukan dengan cara dirusak menggunakan palu, kemudian dibakar. “Pemusnahan barang bukti kita lakukan di tempat, karena sudah enggak jaman lagi digotong gotong. Percuma saja dibawa ke polres, barang bukti setelah itu tidak tau ke mana. Sama seperti kita nangkap judi ratusan juta, uangnya enggak tau ke mana setelah itu. Coba tanyakan di Kejaksaan,” ujar Widihandoko.

Lokasi yang dijadikan areal pertambangan tersebut nberdekatan dengan rumah warga. Kondisi lingkungan pun rusak akibat bekas galian tersebut, bahkan sempat terperosok ke dalam kubangan lumpur saat meliput penertiban.

Tidak terlihat adanya aktivitas para pekerja, karena diduga sudah melarikan diri menghindari aparat.

Hingga berita ini diturunkan, Polisi masih terus menyelidiki pemilik peralatan tambang ilegal tersebut serta berkomitmen menuntaskan aktivitas PETI di Singkawang. ”Kita selamatkan Singkawang bersama-sama, target utamannya adalah singkawang bebas dari PETI. Itu juga harus disinergikan antara BKSDA, Dinas Pertambangan, juga dengan masyarakat selaku warga yang dekat denga lokasi," tegas Kapolres.

Widihandoko menyatakan, sebenarnya ada altenatif pekerjaan lain yang bisa dilakukan. Hanya tinggal bagaimana pemerintah menyikapinya. Dia juga mengimbau kepada pemilik modal untuk tidak melakukan aktivitas PETI di Singkawang.

“Dan kepada pemodal yang masih dalam penyelidikan, cobalah sadar jika aktivitas PETI bisa merusak lingkungan. Jangan hanya semata-mata keuntungan yang kecil, harus menghancurkan lingkungan. Kalau sudah dirusak, yang akan diteruskan ke generasi berikutnya apa,” imbau Widihandoko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com