Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Lapas Pakem Diwarnai Penolakan Warga Binaan

Kompas.com - 30/09/2013, 21:37 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Inspeksi mendadak yang dilakukan tim petugas Lembaga Permasyarakatan Narkotika Kelas IIA Pakem, Sleman pada Senin (30/9/2013) diwarnai penolakan oleh warga Binaan. Puluhan penghuni sel di Blok Bogenvil melakukan perlawanan dengan mengedor-gedor pintu sel tahanan.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Yogyakarta, Rusdianto, menjelaskan saat 25 petugas melakukan sidak di lantai bawah Blok Bogenvil, semuanya berjalan aman. Namun saat naik ke atas, puluhan napi berteriak sambil menggedor-gedor pintu dari dalam.

"Mereka berusaha menghalangi, bahkan sampai petugas tidak bisa masuk ke dalam," terangnya, Senin (30/9/2013).

Perlawanan yang dilakukan para warga binaan tersebut menimbulkan kecurigaan, hingga akhirnya petugas memutuskan mencari pintu lain. Setelah berhasil masuk, petugas menemukan lima ponsel dililit kain yang disembunyikan di lubang angin.

"lima unit ponsel diikat menjadi satu, dan disembunyikan di lubang ventilasi salah satu kamar tahanan blok Bougenvil lantai dua. Namun belum kami lihat isi ponselnya," kata Rusdianto.

Blok Bugenvil dihuni oleh 74 narapidana. Sebanyak 33 napi di antaranya mendiami lantai bawah, dan sisanya ditempatkan di lantai atas. Pihak Kanwil Kemenkumham HAM hingga saat ini belum bisa memastikan sanksi yang akan diberikan untuk warga binaan yang kedapatan menyimpan ponsel. Sebab pihaknya masih perlu mempelajari terkait temuan tersebut.

Menurutnya, penggeledahan di setiap sel blok lapas merupakan kegiatan rutin, baik dilakukan oleh sipir maupun Satgas Kanwil DIY. Terkait perlawanan yang dilakukan oleh warga binaan, Rusdianto menduga mungkin disebabkan karena langkah yang dilakukan petugas kurang humanis.

"Tadi saya langsung datang ke lokasi dan berdialog dengan warga binaan. Saya pastikan tidak ada kontak fisik. Saya juga sudah bicarakan agar sidak dapat dilakukan dengan cara lebih humanis," tegasnya.

Akibat penolakan napi, plat pintu besi di tiga kamar tahanan mengalami kerusakan. "Petugas lapas tadi langsung memperbaiki tiga plat yang rusak, jadi sudah bisa digunakan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com