Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Ijazah Palsu, Dua Guru Tak Dapat Tunjangan

Kompas.com - 27/09/2013, 14:31 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


MEKASAN, KOMPAS.com —
Dua guru di SDN Barurambat Kota I, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, masuk daftar hitam dalam penerimaan tunjang profesi guru secara permanen.

Kedua guru, berinisial AS dan SR, terbukti memanipulasi persyaratan sertifikasi guru dengan menggunakan ijazah palsu S-1 dari Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan Muhammad Yusuf Suhartono menjelaskan, Jumat (27/9/2013), saat dipanggil ke ruangannya, kedua guru itu mengakui telah menggunakan ijazah palsu untuk memperoleh tunjangan sertifikasi guru.

Yusuf mengatakan, dengan demikian tunjangan kesejahteraan guru yang seharusnya mereka terima dinyatakan gugur. Hal itu kata Yusuf, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008, yaitu bagi guru yang sudah mendapat sertifikasi dan ternyata di kemudian hari ditemukan manipulasi persyaratan maka sertifikasinya akan dicabut permanen.

"Bagi guru yang masih akan mengajukan dan kedapatan ada data yang dimanipulasi maka pengajuan ditolak, dan tidak akan pernah bisa mengajukan lagi karena sudah di-blacklist," ungkap Yusuf, Jumat (27/9/2013).

Dari hasil pemeriksaan Disdik Pamekasan, kedua guru itu diketahui tidak berniat membeli ijazah palsu. Namun, ketika ada seseorang yang menawarkan jasa, keduanya tergoda hingga membeli ijazah yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

“Mereka tergiur dengan tawaran seseorang untuk membeli ijazah. Tapi ijazah itu baru diketahui palsu setelah diajukan sebagai persyaratan sertifikasi," ungkap Yusuf.

Yusuf mengatakan, Disdik menyerahkan sepenuhnya kasus ijazah palsu itu kepada penegak hukum karena sudah masuk ke ranah hukum. Sementara itu, soal sanksi kedinasan, pihaknya menunggu perkembangan kasusnya, dan akan membahas di internal Disdik sendiri.

Sebelumnya diberitakan, dugaan pemalsuan ijazah ini terungkap saat keduanya mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) bersama ratusan guru se-Jawa Timur di Surabaya beberapa waktu lalu. Saat itu, terdapat beberapa ijazah yang mencurigakan, terutama yang diterbitkan Unipa.

Panitia PLPG akhirnya menghubungi pihak Unipa untuk memastikan keaslian ijazah mereka. Hasilnya, ijazah itu tidak diakui dan dipastikan palsu. Dua di antaranya ijazah yang digunakan dua guru tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com