Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Bayi Kembar Parasit, Sebagian Lidah Ginan Dipotong

Kompas.com - 25/09/2013, 17:03 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Dalam proses operasi pemisahan bayi kembar siam conjoined twin parasitic atau kembar parasit, Ginan Septian Nugraha, di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS), Rabu (25/9/2013) pagi, ahli bedah anak terpaksa memotong sebagian lidah Ginan sebelah kiri.

Menurut keterangan dari dokter spesialis bedah anak RSHS Bandung, Dicky Drajat, lidah bagian kiri Ginan terpaksa dipotong karena ikut menempel dengan bayi parasit atau yang disebut oleh dokter sebagai tumor berjenis epignathus teratoma.

"Karena menempel pada bagian lidah sebelah kiri, tentunya bagian tersebut ikut terambil (terpotong)," kata Dicky saat konferensi pers di ruang sidang RSHS Bandung, Rabu (25/9/2013).

Karena sebagian lidah ikut terambil, setelah dewasa Ginan kemungkinan akan mengalami gangguan fungsi mulut seperti gangguan dalam berbicara. "Pasti terjadi gangguan dalam bicara nantinya," ucapnya.

Selain gangguan dalam bicara, Ginan dikhawatirkan juga mengalami gangguan indra pengecap rasa. Kendati demikian, tidak sepenuhnya gangguan pengecap Ginan rusak. "Pengecapan rasa masih bisa karena ujung depan sebagian masih ada. Yang kita potong hanya sebagian kecil di depan dan bagian yang cukup besar dipotong di samping kiri bagian belakang," terangnya.

Bayi kembar parasit tersebut ternyata tidak hanya menyebabkan sebagian lidah bayi Ginan hilang. Karena telah terbiasa menahan beban bayi parasit tersebut, rahang bayi pasangan Asep Supriatna dan Yani Mulyani ini tidak bisa menutup dan terus menganga.

"Sebenarnya, menutup atau tidak, pasien ini (bayi Ginan) sudah ada kecenderungan deformitas (perubahan bentuk tubuh) pada rahang. Jadi rahangnya terganggu dan sendi rahangnya tidak pada tempatnya, maka harus ada perbaikan di kemudian hari," kata Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com