Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terkait Isu Santet, Petani Siwalan Tewas Penuh Luka

Kompas.com - 21/09/2013, 19:48 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SUMENEP, KOMPAS.com - Pembunuhan yang diduga bermotif isu santet kembali terjadi di Kabupaten Sumenep. Kali ini korbannya adalah Rahem (55), Warga Dusun Tuwek Raja, Desa Sentol Daja, Kecamatan Pragaan. Rahem ditemukan di rumahnya dalam keadaan penuh luka bacok di sekujur tubuhnya.  

Sebelumnya, Galib (73), warga Dusun Sekeng, Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, juga dibunuh secara sadis di rumahnya, Senin (8/7/2013). Ghalib diisukan sebagai dukun santet (baca: Diisukan Dukun Santet, Seorang Kakek di Sumenep Dibunuh). 

Penganiayaan terhadap Rahem diketahui setelah Mujahra, adik kandung korban yang tinggal di Dusun Sabidek desa setempat, ditelpon orang tak dikenal. Orang di telpon itu mengatakan, kakak kandungnya dianiaya oleh beberapa orang.

"Saya langsung ke rumah kakak dan benar tubuhnya sudah penuh luka. Saya langsung minta bantuan tetangga untuk membawanya ke rumah sakit," kata Mujahra, Sabtu (21/9/2013).

Jasad Rahem dibawa ke Puskesmas Pragaan. Namun karena butuh perawatan intensif, Rahem kemudian dirujuk ke rumah sakit Moh. Anwar Sumenep. Satu jam dirawat di rumah sakit, Rahem menghembuskan nafas terakhir.

Santet

Pembunuhan Rahem kemudian dikaitkan dengan isu santet oleh warga setempat. Ahmad Zuhri, keponakan korban menceritakan, korban sempat diisukan menyantet tetangganya bernama MI (14), yang mengalami sakit berkepanjangan dengan perut membesar.

Padahal, menurut keterangan dokter MI mengalami liver. MI sempat dirawat di rumah sakit selama sebulan sebelum akhirnya meninggal. 

"Korban sehari-hari hanya bekerja sebagai pencari siwalan dan tidak punya ilmu santet. Tetapi kenapa kemudian oleh warga dituduh memiliki ilmu santet," kata Zuhri.

Melihat dari luka yang dialami korban, Zuhri menduga pelakunya lebih dari satu orang. Luka gores yang membekas di sekujur tubuh korban, menggunakan senjata tajam yang berbeda. 

Kepala Polsek Pragaan, Ajun Komisaris Polisi La Bunga, belum bisa memberikan penjelasan tentang kejadian ini. Motif dan pelakunya juga masih dalam penyelidikan Polisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com