Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Desak Tindak Polisi Penyiksa Mahasiswi di Markas Dalmas

Kompas.com - 20/09/2013, 21:39 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA, KOMPAS.com - Harny, ibu EN, mahasiswi Akbid korban penganiayaan oknum polisi berpangkat Brigadir, berharap agar oknum polisi tersebut dipecat. Pasalnya perilaku polisi yang bernama Grevel ini sudah di luar batas kewajaran. Apalagi dia adalah seorang polisi yang seharusnya memberi rasa nyaman kepada masyarakat.

Kepada Kompas.com, Harny mengaku merasa sakit hati putrinya dianiaya. Dia berharap ada keadilan yang sewajarnya kepada rakyat kecil.

“Kita ini orang kecil, ini Grevel memang sudah kurang ajar. Bayangkan dengan ulahnya, anak saya harus cacat seumur hidup. Dua giginya patah dan sampai hari ini itu masih kelihatan bekas benjolan di muka anak saya. Yang jelasnya kalau memang hukum mau ditegakkan, maka oknum polisi ini segera dipecat,” katanya, Jumat (20/9/2013).

Dia menambahkan, kasus penganiayaan terhadap EN membuat keluarga besarnya marah. Bahkan, kata Harny, keluarga besar EN sempat mempertimbangkan untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara mereka sendiri.

“Keluarga besar saya sudah jengkel semua pak dan jangan sampai lepas kendali. Maka dari itu harapan kami betul-betul hukum ditegakkan. Apalagi saya dengar sampai hari ini oknum polisi itu masih bebas berkeliaran atau tidak ditahan. Padahal kan dia itu harus segera dipenjara,” tegasnya.

Selain keluarga korban, masyarakat Kolaka juga berharap, oknum polisi itu segera ditindak tegas. Pasalnya, jangan sampai perilaku satu oknum bisa merusak citra institusi Polres Kolaka.

“Satu yang berbuat, maka akan kena semua. Jangan sampai ini terjadi. Makanya kabar ini kan sudah tersebar di seluruh Kolaka, bahkan di Indonesia. Kalau bisa Gravel itu ditahan dan dipecat saja, jangan sampai ini yang akan merusak satu Polres,” harap Amir, warga Kolaka.

Peristiwa pemukulan terhadap mahasiswi Akademi Kebidanan Kolaka memang terjadi beberapa hari yang lalu. EN, gadis berusia 23 tahun ini menderita luka lebam dan patah gigi akibat disiksa oknum polisi berpangkat Brigadir. Ironisnya, aksi premanisme oknum polisi ini dilakukan di Markas Dalmas Polres Kolaka. Hingga saat ini tak satu pun pejabat Polres Kolaka yang bersedia memberikan keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com