Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah Dasar Negeri Tambak Baya, Cecep Nandang Kurnia. Menurut Cecep, kedua guru memiliki permasalahan yang sama, yaitu masalah keuangan, baik utang tabungan siswa maupun pinjaman ke lembaga keuangan.
"Kalau Ibu Tim, semenjak saya ke sini sudah tak masuk kerja. Saya menjadi kepala sekolah di sini sejak tahun 2010. Nah, kalau Ibu Det, berawal tidak masuk kerja pada pertengahan 2012. Kedua-duanya memiliki permasalahan yang sama," jelas Cecep kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (20/9/2013).
Cecep menambahkan, untuk uang tabungan yang dibawa Tim, kata dia, telah diganti oleh kepala sekolah sebelumnya. Penggantian itu dari sumbangan semua guru di sekolah tersebut. "Kalau uang tabungan yang dibawa Ibu Tim sudah diganti ke para murid oleh uang iuran dari seluruh guru di sini. Soalnya daripada malu, mendingan diganti oleh semua guru di sini," tambah Cecep.
Pihak sekolah pun telah beberapa kali mendatangi rumah kedua guru yang mengajar di sekolah sama itu. Langkah itu sebagai upaya sekolah mengatasi permasalahan ini. Namun, pihak keluarga kedua guru itu malah mengaku tidak tahu keberadaan kedua guru tersebut saat ini.
"Kita sudah pergi ke rumahnya sebagai upaya sekolah menyelesaikan dan berniat membantu permasalahan ini. Tapi, masing-masing pihak keluarganya malah mengaku tidak mengetahui di mana mereka sekarang," kata Cecep.
Diberitakan sebelumnya, dua orang guru pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terancam dipecat karena hampir beberapa tahun tidak melaksanakan tugasnya sebagai guru sekolah dasar negeri, tetapi mereka diketahui masih menerima gaji.
Keduanya adalah Det, warga Kampung Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, tercatat sejak Oktober 2012, mangkir dari tugasnya mengajar di SDN Tambakbaya. Satu lagi, Tim, warga Dusun Nagrog, Kelurahan Cibeuti, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, hampir empat tahun lalu tidak mengajar di sekolah yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.