Menurut salah seorang pengusaha lokalisasi, Hery Lamos, para tamu yang tidak berkenan mengenakan kondom itu kebanyakan mereka yang berlatar belakang pendidikan rendah. ''Mereka merasa rugi, bayar mahal, tapi masih pakai kondom. Mereka juga kerap merasa tersinggung jika diminta memakai kondom,'' katanya, Rabu (18/9/2013).
Di wisma yang dikelolanya, lanjut Hery, ada aturan tegas. Tamu wajib memakai kondom. Jika tidak, pengelola berhak mengusirnya. ''Susahnya, saat mereka diusir, selalu bikin onar, tetapi tetap kami keluarkan karena kami masih peduli terhadap bahaya penularan HIV/AIDS,'' tandas pengusaha yang mengaku mengelola dua wisma di Surabaya ini.
Padahal, berdasarkan data dari Puskesmas Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, sejak awal tahun hingga Juni 2013, tercatat sebanyak 73 PSK di kompleks lokalisasi Dolly dan Jarak, Surabaya, positif terjangkit virus HIV. Karena tingkat kesadaran yang rendah dan faktor ekonomi, sampai saat ini, sebagian besar mereka masih tetap beroperasi.
Data tersebut berdasarkan data para PSK yang masih bersedia memeriksakan diri ke puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Putat Jaya. Diyakini, masih banyak PSK yang tidak bersedia memeriksakan dirinya secara berkala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.