Setibanya di Bandara Adisutjipto ke-12 pengungsi asal Afganistan ini langsung dibawa dengan menggunakan dua mobil minibus menuju ke kantor Imigrasi I Yogyakarta. Setelah didata, pendataan mereka lantas dibawa ke rumah penampungangan di Sewon, Bantul, sebelum diberangkatkan ke Australia.
"Mereka sudah memiliki serifikat dari Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Pengungsi (UNHCR)," ujar Fitril Asmawi, kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan, Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta, Senin (16/09/2013).
Ia menjelaskan permintaan ke-12 pengungsi asal Afganistan itu sudah disetujui PBB untuk dikirimkan ke negara ketiga. Latar belakang ke-12 pengungsi tersebut bermacam-macam, ada yang berprofesi sebagai dokter juga.
"Tidak tahu sampai kapan mereka di penampungan, bisa dua minggu, satu bulan, bisa juga sampai tiga bulan," tandasnya.
Menurutnya, setelah diberangkatkan ke negara ketiga, nantinya mereka akan bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Sebelum kedatangan 12 warga dari Afganistan ini, di tempat pengungsian masih ada 34 warga asing lainnya. Satu di antaranya akan berangkat pada 18 September 2013 mendatang.
"Berdasar ketentuan dari gubernur, jangan banyak-banyak. Maksimal seratus orang saja," ujarnya.
Terkait imigran gelap, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada setiap warga di pesisir pantai, khusunya nelayan mereka tidak tergiur dengan iming-iming imbalan uang dan akhirnya mau menyewakan kapal mereka untuk menyelundupkan imigran gelap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.