Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam: Cukup Sampang, di Puger Jangan Ada Pengusiran

Kompas.com - 12/09/2013, 20:04 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


JEMBER, KOMPAS.com
 — Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Ediwan Prabowo menegaskan akan berada di barisan terdepan jika sampai ada pengusiran oleh salah satu kelompok terhadap kelompok lain di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur.

"Saya denger ada omongan dan isu soal pengusiran oleh salah satu kelompok," ujar Pangdam.

Kalau isu itu benar, kata Pangdam, TNI akan ada di barisan paling depan untuk membela. "Kalau ada yang keras, kita akan lebih keras. Istilahnya itu harga mati, kita kunci itu. Jangan ada pengusiran," tegasnya.

Negara Indonesia memiliki asas Bhinneka Tunggal Ika. Jadi, kata Ediwan, sudah seharusnya semua pihak saling menghormati. Jika ada perbedaan, maka semua duduk bersama dan mendiskusikan untuk mencari jalan keluar. "Saya yakin kalau semuanya berdialog pasti akan ada solusi terbaik," tegas Pangdam.

Pangdam mengaku tidak mau kecolongan dengan kasus sama yang terjadi di Sampang, Madura. "Kasus Sampang cukup menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita sudah melakukan evaluasi, jangan sampai terulang kembali," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan berawal dari perayaan karnaval untuk memperingati 17 Agustus yang dilakukan oleh simpatisan Ponpes Darus Sholihin pimpinan Habib Ali di Desa Puger Kulon.

Saat ponpes dalam keadaan sepi ditinggal karnaval, tiba-tiba sekelompok massa lain yang menentang karnaval menyerang ponpes dan merusak sejumlah fasilitas, seperti masjid dan bangunan lain. Bahkan, dilaporkan 41 motor peserta konvoi dirusak.

Sesaat setelah kejadian, seorang warga bernama Eko Mardi ditemukan sudah dalam keadaan tewas di pantai tak jauh dari lokasi ponpes. Sudah ada 13 orang yang diperiksa polisi terkait kasus perusakan Ponpes Darus Sholihin dan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Eko Mardi Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com