Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Mogok Produksi, Perajin Tempe Injak-injak Kedelai

Kompas.com - 09/09/2013, 17:41 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com - Perajin tempe di Kendal, Jawa Tengah, mogok produksi mulai Senin (9/9/2013) hingga dua hari ke depan. Aksi mogok produksi ini diawali dengan melakukan aksi demo di depan kantor Primkopti Harum Kendal di Weleri. Mereka membawa beberapa tulisan, salah satunya berbunyi "SBY, Turunkan Harga Kedelai".

Dalam aksinya, selain menyuarakan penolakan kenaikan harga kedelai, mereka juga menyebar dan menginjak-injak kedelai. Menurut salah seorang perajin tempe, Sutrimo (40), aksi mogok produksi dilakukan sebagai bentuk protes mereka atas kenaikan harga kedelai.

Jika tidak mendapat tanggapan dari pemerintah pusat, mereka mengancam bakal berbondong-bondong ke Jakarta untuk menemui SBY. “Kalau teman-teman di Jakarta mogok 3 hari, tetapi kita mogok produksi 2 hari,” katanya.

Sutrimo menjelaskan, akibat kenaikan harga bahan baku tempe tersebut, kini para perajin tempe terpaksa mengurangi produksinya hingga 50 persen. Ia yang biasanya memproduksi 50 kilogram kedelai setiap hari, kini hanya bisa produksi sekitar 25 kilogram saja.

“Kalau harga kedelai terus naik, kita nggak bisa produksi. Kalau nggak produksi, anak istri kita mau dikasih makan apa?” teriaknya.

Menurut Sutrimo, harga ideal kedelai supaya perajin bisa melanjutkan usahanya, maksimal Rp 7.000 per kilogram. Namun sekarang harganya mencapai Rp 9.300 hingga Rp 9.600 setiap kilogram. Ia berharap pemerintah bisa mengambil tindakan untuk menurunkan harga kedelai, sehingga bisa kembali berproduksi dengan normal.

“Saat krisis moneter lalu kurs tembus Rp 17.000 (per 1 dolar AS), tetapi harga kedelai saat itu cuma Rp 5.000/kilogram. Jadi kami harap ada tindakan pemerintah untuk menurunkan harga kedelai,” terangnya.

Setelah beberapa menit melakukan berorasi, para perajin tempe berjalan menuju ke pasar Weleri untuk melakukan pengecekan tempe. Mereka juga memberitahukan kepada para penjual bahwa mulai Senin, para perajin tempe se-Kendal mogok berproduksi.

Sutrimo menambahkan, jumlah perajin tempe di Kabupaten Kendal ada sekitar 254. Sedangkan kebutuhan di Primkopti Harum Kendal, Weleri, mencapai 30 ton per minggunya. Pihaknya berharap harga kedelai kembali normal, sehingga perajin tempe kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com