Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uskup Minta Warga Maluku Tingkatkan Kerukunan

Kompas.com - 06/09/2013, 16:12 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Uskup Diosis Amboina, PC Mandagi mengecam keras keinginan sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab, yang ingin mencapai kekuasaan melalui cara yang tidak bermartabat.

Pernyataan ini disampaikan, Mandagi di kediamannya, Jumat (6/9/2013), menyusul beredarnya pesan singkat (SMS) provokatif meresahkan masyarakat.

“Saat ini beredar SMS provokatif jelang pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Maluku di masyarakat, yang dilakukan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Kelihatannya ada keinginan mereka untuk kembali membenturkan warga, yang tujuannya untuk mencapai kekuasaan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk menghadapi provokasi tersebut semua komponen umat beragama di Maluku harus dapat meningkatkan kerukunan dan terus membangun kebersamaan yang selama ini terbangun.

“Kita jangan lagi dibodohi, hanya karena kepentingan politik dan kekuasaan. Kalau kita mau dibodohi dan terprovokasi maka hancur dan tamatlah kita semua di Maluku,” kata Mandagi.

Menurutnya, kerukunan antarumat beragama dan kedamaian yang selama ini dirasakan masyarakat Maluku sangat mahal harganya sehingga jangan ada lagi kelompok yang tidak bertanggung jawab memprovokasi masyarakat hanya mencapai kekuasaan.

“Saya sangat sedih dengan adanya aksi provokasi seperti ini. Siapa pun berhak memimpin Maluku untuk membawa kebaikan bagi masyarakat,” katanya.

Dikatakan, tindakan tidak terpuji tersebut harus dapat dilawan oleh seluruh umat beragama di Maluku karena aksi itu dapat menimbulkan konsekuensi logis terhadap keutuhan umat beragama di Maluku.

Dia meminta agar aparat penegak hukum dapat mengusut upaya provokasi yang dilakukan sehingga warga tidak lagi resah. “Aparat harus mengusut kasus ini, biar warga tidak resah. Namun saya masih meyakini kalau kerukunan umat beragama di Maluku sangat tinggi saat ini,”ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com