Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Penembak Satpam, Polisi Dalami Riwayat Brigadir Fadly

Kompas.com - 04/09/2013, 23:12 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Polisi terus mendalami kasus salah tembak di Mojokerto yang terjadi dua hari lalu. Kini polisi tengah mendalami latar belakang Brigadir Fadly, nama yang disebut-sebut penembak sesaat sebelum melepas peluru panas ke Fahmi (25), korban salah tembak.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menjelaskan, Propam Polda Jatim sedang menelusuri data-data masa lalu Brigadir Fadly. "Masih ditelusuri data-data saat dia masih bertugas di Aceh, Polda Jatim, hingga Polres Mojokerto, apakah ada unsur sakit hati oleh pelaku kepada yang bersangkutan," katanya, Rabu (4/9/2013).

Tidak hanya itu, polisi juga memeriksa 11 saksi. Bahkan, ponsel milik terperiksa juga ikut disita untuk dilakukan pemeriksaan data-data. “Dari 11 saksi yang sudah dimintai keterangan itu, penyidik juga memaksimalkan pemeriksaan terhadap dua orang saksi yang dianggap sebagai saksi kunci. Ia kabarnya mengetahui secara langsung kejadian penembakan," tambahnya.

Sementara untuk menangkap pelaku, sejak hari ini polisi sudah menyebar sketsa wajahnya, berdasarkan pengakuan korban. Secara umum, ciri-ciri fisik pelaku adalah wajah agak lonjong, kepala plontos bekas cukuran, usia sekitar 41 tahun, kulit kuning bersih, kumis sedang, ada bekas cukuran jambang, dan tinggi sekitar 165 sentimeter.  

Fahmi, satpam sebuah perusahaan di Mojokerto ditembak orang tak dikenal pada Senin pagi di rumah kontrakannya di Dusun Ketok, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Fahmi ditembak dengan pistol organik berpeluru kaliber 9 mm buatan Pindad tepat di lengan kiri hingga tembus ke punggung. Korban sampai saat ini masih dalam perawatan tim medis RSUD dr Soekandar Mojosari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com