Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jatim Ambil Alih Rekap Hasil Pilgub di Pamekasan

Kompas.com - 04/09/2013, 18:54 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur melakukan rekapitulasi sendiri hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Kabupaten Pamekasan, Rabu (4/9/2013). Lima anggota KPU Jawa Timur semuanya hadir dan memimpin langsung pembacaan hasil suara dari masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di 13 kecamatan di Pamekasan.

Andry Dewanto, Ketua KPU Jawa Timur mengatakan, KPU Pamekasan statusnya hanya pengganti dari lima anggota KPU yang diberhentikan sebelumnya oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) karena melakukan pelanggaran kode etik. Sehingga sebagian tugas KPU Pamekasan untuk Pilgub Jawa Timur ditangani langsung oleh KPU Provinsi Jawa Timur.

"Kita rencananya melakukan pengganti antarwaktu KPU Pamekasan. Namun karena kesibukan menjelang Pilgub Pamekasan dan Pilgub Jawa Timur, maka kita take over sementara untuk KPU Pamekasan," kata Andry.

Pada rekapitulasi hasil suara Pilgub Jawa Timur di Pamekasan, kata Andry, sifatnya terbuka dan tetap diberikan porsi yang adil kepada pihak yang akan komplain atas hasil yang diperoleh KPU. Termasuk adanya protes dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pamekasan karena adanya perbedaan rekapitulasi di Kecamatan Batumarmar.

"Tadi sempat ada komplain dari Panwaslu, namun sudah diluruskan dan tidak ada masalah," kata Andry.

Di Pamekasan sendiri, sempat terjadi klaim kemenangan antar kubu pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja (BerkaH). Namun setelah rekapitulasi manual, kemenangan diperoleh pasangan BerkaH meskipun cukup tipis yakni 2.717 suara, sedangkan KarSa 163.743 suara, Eggi-Sihat 6.851 suara, BangSa 48.280 dan BerkaH meraih 166.460 suara.

Menurut Andry, dengan hasil tersebut KPU Jawa Timur masih tidak puas. Sebab tingkat partisipasi masyarakat Pamekasan tidak mencapai 75 persen. Hal itu karena rendahnya animo masyarakat untuk hadir ke tempat pemungutan suara (TPS). Padahal KPU sudah melakukan upaya bertemu langsung dengan warga ataupun melalui pengeras suara untuk sosialisasi, namun warga masih enggan menggunakan hak pilihnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com