Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pamsimas, Warga Borobudur Nyaris Bentrok

Kompas.com - 02/09/2013, 22:20 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, menuai protes warga. Sedianya, program tersebut terealisasi awal September ini. Namun, gagal lantaran mendapat penolakan dari warga Dusun Pakem, Desa Majaksingi.

Dusun Pakem merupakan lokasi titik sumber mata air untuk Pamsismas tersebut. Aksi penolakan warga bahkan hampir menimbulkan bentrok antara pihak yang pro dan kontra. Warga Dusun Pakem sudah bersiaga dengan senjata tajam pada Minggu malam (31/8/2013).

Kepala Dusun Pakem Barjo mengungkapkan, warga menolak Pamsimas karena merasa keberatan dengan biaya pengelolaannya. Sebab, sebagian besar warga Dusun Pakem yang berjumlah 260 jiwa itu adalah warga kurang mampu.

"Apabila rencana pembangunan Pamsimas itu direalisasikan, mestinya membutuhkan berbagai biaya. Termasuk salah satunya biaya air per meter kubik yang digunakan warga. Warga merasa tidak mampu untuk membayar itu, karena mayoritas hanya buruh tani," urai Barjo, Senin (2/9/2013).

Menurut Barjo, sumber mata air Dusun Pakem sebenarnya boleh saja diambil. Namun, pengambilan tidak untuk Pamsimas. "Selama ini sebenarnya juga sudah ada beberapa dusun lain di sekitar Pakem yang mengambil air dari sumber air tersebut. Dan selama itu pula, warga tidak pernah melarang," ungkap Barjo.

Sementara itu, Kepala Desa Majaksingi Bambang Budiyono menilai, alasan yang disampaikan warga Pakem tidak masuk akal. Menurut Bambang, apa yang dituduhkan warga, tidak benar. Sebelumnya, warga Pakem mengaku tidak pernah diberi sosialisasi serta diajak berembuk saat musyawarah pembangunan Pamsimas. Selain itu, warga juga khawatir jika nanti sumber airnya akan mati.

“Kalau soal tidak ada sosialisasi dan diajak berembuk, bisa dicek di notula. Dari beberapa pertemuan, selalu ada perwakilan Dusun Pakem. Bahkan kami pernah mengadakan pertemuan di Dusun Pakem, tapi yang datang hanya 11 orang. Jadi alasan ini mengada-ada saja,” kata Bambang.

Dia menjelaskan, rencana pembangunan Pamsimas itu sebenarnya sudah mencuat sejak 2008 lalu. Rencana pembangunan itu didasari oleh SK Bupati Magelang. “Kami berharap program ini tetap bisa dibangun. Walaupun dengan cara lain," tutur Barjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com