Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panik Rumah Terbakar, Anak Ditinggalkan hingga Terpanggang

Kompas.com - 30/08/2013, 22:18 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com — Kebakaran yang terjadi di Kota Makassar, Jumat (30/8/2013) malam kembali menelan korban jiwa. Seorang bayi berusia seminggu dikabarkan tewas terpanggang dalam rumah setelah ditinggal ibunya yang panik melihat api melalap rumah kontrakannya di Jalan Abdullah Daeng Sirua Lr 5, Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakukang.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar Imran Samad mengatakan, petugas seusai memadamkan api melihat jasad bayi yang hangus di dalam rumah. "Kebakaran yang terjadi di Tamamaung menelan korban jiwa. Ditemukan sosok jenazah bayi dalam keadaan hangus," singkatnya, Jumat.

Salah seorang warga setempat, Mul menyebutkan, api bersumber dari rumah Umar, pemilik rumah kontrakan itu. Kebetulan saat kejadian, Umar sedang pergi mencari makan malam di warung. Sementara, pengontrak rumahnya adalah seorang ibu yang memiliki bayi.

"Pak Umar adalah pemilik rumah, sedangkan ibu dan bayi yang ngontrak di situ sedang berada di dalam. Saat melihat api, ibu yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya itu panik dan bergegas keluar rumah meninggalkan bayinya. Beberapa saat kemudian, sang ibu baru sadar bahwa ia meninggalkan bayinya di dalam rumah," kata Mul.

Tidak lama kemudian, lanjut Mul, terdengar suara ledakan dari dalam rumah dan api langsung membesar dan merembes ke rumah kos-kosan yang berada di sebelahnya. Api pun melalap kedua rumah berlantai 2 berbahan kayu tersebut.

"Sang ibu tidak bisa lagi menyelamatkan anaknya, karena saat hendak memaksa masuk rumah, tiba-tiba terjadi ledakan dan api langsung membesar," jelas Mul.

Hingga kini, aparat dari Polrestabes Makassar, Polsekta Panakukan mengamankan lokasi kebakaran. Sementara tim identifikasi dan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Sulselbar melakukan penyelidikan setelah api bisa dipadamkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran yang menerjunkan 12 unit armadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com