Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Berkurang, tetapi Titik Panas Bertambah

Kompas.com - 28/08/2013, 20:31 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau masih belum mampu diatasi. Sampai hari Rabu (28/8/2013), titik panas yang terpantau lewat satelit Terra/Aqua justru bertambah menjadi 312 dari sehari sebelumnya 297 titik.

”Meski demikian, pagi ini ketebalan asap jauh berkurang dibandingkan kemarin. Hari Selasa pukul 8.00 jarak pandang memburuk sampai 400 meter, tetapi hari Rabu pagi ini sudah mencapai 1.200 meter. Namun, masih ada penundaan keberangkatan dan pengalihan pendaratan pesawat,” papar Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Noerjadin Pekanbaru Kolonel Andyawan yang dihubungi pada Rabu pagi.

Menurut Andyawan, proses pemadaman lewat udara sudah dilakukan sejak kemarin dengan menerjunkan dua helikopter jenis Sikorsky dan Bolco.

Hari Selasa, kedua helikopter itu melakukan penyiraman air sebanyak 120 kali di wilayah terparah kebakaran di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan.

”Kemarin, penyiraman baru dapat dilakukan setelah pukul 11 ketika jarak pandang mulai membaik di atas 1.000 meter. Hari ini, kami sudah dapat memulai penyiraman lebih cepat pada pukul 9.00. Kami berharap areal pemadaman bakal berlangsung lebih luas. Kami menargetkan hari ini dapat melakukan penyiraman sebanyak 150 kali. Posisi pemadaman tetap difokuskan di Pelalawan karena asapnya mengarah ke Pekanbaru dan mengganggu penerbangan,” tutur Andyawan.

Helikopter jenis Bolco mampu menyiramkan air 500 liter dalam satu kali penyiraman. Adapun Sikorsky yang berbadan lebih besar dapat membawa air sebanyak 3.500 liter sekali terbang.
Riau terbanyak

Secara terpisah, anggota Staf Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru, Sanya Gautami, mengungkapkan, Selasa kemarin terjadi peningkatan jumlah titik api di wilayah Sumatera. Titik api terbesar berada di wilayah Riau, sejumlah 312 titik, sementara di wilayah sembilan provinsi lainnya hanya 31 titik.

Wilayah kebakaran terparah di Riau berada di Kabupaten Pelalawan dengan 174 titik. Di lokasi lain, api juga sudah membara di daerah langganan asap sepanjang tahun, Kabupaten Bengkalis, dengan 43 titik api.

Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Hasnan mengatakan, jarak pandang pada pukul 6 sampai menjelang pukul 8 masih berada di bawah angka 1.000 meter. Empat penerbangan menunda keberangkatan dari Pekanbaru, sementara dua pesawat lainnya terpaksa dialihkan ke bandara lain.

”Pesawat Silk Air dari Singapura tidak dapat mendarat dan kembali lagi ke Singapura. Pesawat lainnya, Mandala dari Jakarta, dialihkan menuju Kuala Namu di Medan,” kata Hasnan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com