Siswi SMA di Kefemenanu Kesurupan Massal Selama 3 Hari

Wakil kepala sekolah bidang akademik, Maximus Abainpah ketika ditemui Kompas.com, Rabu siang mengaku kerasukan dimulai hari Senin kemarin seusai upacara bendera. “Hari senin 15 orang siswi yang kerasukan, Selasa 8 orang dan hari ini 8 orang. Usai doa, siswi-siswi tersebut langsung berjatuhan dan mengeluarkan kata-kata yang mengaku sebagai tuan tanah (penunggu), sehingga kita kemudian menghubungi beberapa orang guru spiritual dan beberapa saat kemudian siswi pun sadar,” kata Maximus.

“Setelah para siswi yang kerasukan itu sadar, mereka langsung kita kembalikan ke rumahnya masing-masing. Sudah tiga hari KBM tidak jalan, jadi untuk sementara kalau misalkan hal yang sama tetap terjadi maka mulai esok akan kita liburkan,” lanjut Maximus.

Maximus mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak pengawas sekolah untuk mencari jalan keluar. “Salah satu jalan keluar yakni kita akan undang pastor untuk lakukan misa di lokasi untuk mengusir roh jahat. Selain itu sejak kemarin kita juga sudah tempuh jalur adat dengan mengundang tokoh adat dan melakukan ritual adat,” bebernya.

Sementara itu, menurut informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, siswa sekolah yang terletak di kilometer tujuh dari arah Negara Timor Leste-Kupang tersebut, setiap tahunnya selalu mengalami kerasukan.