Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-serangan Massa, Penghasilan Warga Ponalan Menurun

Kompas.com - 27/08/2013, 18:22 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Pasca-penyerangan massa di Dusun Ponalan, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang berdampak pula pada ekonomi warga setempat. Selain sebagian warga mengungsi, yang lainnya juga masih takut keluar rumah. Hal itu praktis membuat mereka tidak bekerja untuk mencari penghasilan.

Seperti dialami Sariyah (57), warga Ponalan, mengaku penghasilannya sebagai pedagang tahu berkurang sejak penyerangan yang terjadi pada Minggu (25/8/2013) lalu. Sariyah mengaku sebelum kejadian itu, dia bisa menjual hingga 80 kilogram tahu per hari, tapi kini hanya mampu membuat 30 kilogram saja.

Kondisi tersebut diperburuk dengan mahalnya kedelai sebagai bahan baku tahu belakangan ini. Untuk memproduksi tahu, kata Sariyah, dirinya dibantu oleh anak-anaknya, Darmi dan Anik. Namun, anak-anaknya terpaksa mengungsi ke rumah saudara di Dusun Banaran tidak jauh dari Dusun Ponalan karena masih khawatir ada serangan susulan dari massa.

"Biasanya saya dibantu anak-anak saya. Tapi mereka mengungsi karena masih takut massa menyerang lagi. Jadi saya sendiri yang mengerjakan (produksi tahu)," ungkapnya ditemui di rumahnya, Selasa (27/8/2013).

Sementara dirinya sendiri tetap bertahan dirumahnya agar tetap bisa memproduksi tahu demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Biar saya saja yang jaga rumah. Semampunya membuat tahu. Sedikit-sedikit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Berangsur pulih

Sementara itu, pantauan Kompas.com hingga Selasa (27/8/2013) sore, suasana di Dusun tersebut berangsur pulih. Kendati demikian, aparat keamanan dari Polres dan Kodim 0705 Magelang masih tampak berjaga-jaga, terutama di depan pintu masuk dusun itu. Di depan gang juga masih tampak dipasang portal untuk mengantisipasi serangan massa.

Sementara, rumah-rumah warga di sekitar dusun juga masih memasang tulisan nama dusun masing-masing. Menurut warga, hal itu dilakukan agar massa yang menyerang tidak salah sasaran.

Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono menerangkan, pihaknya menerjunkan setidaknya dua kompi personel untuk menjaga dusun tersebut. Penjagaan tersebut akan dilakukan sampai kondisi benar-benar aman.

"Sejauh ini kami lihat kondisi sudah berangsur normal dan aman. Sebagian masyarakat sudah beraktivitas seperti biasanya," kata Murbadi saat meninjau lokasi.

Pihaknya berharap kasus tersebut segera terselesaikan dan kehidupan masyarakat kembali normal seperti sediakala. Pihaknya juga terus berupaya untuk menciptakan rasa aman bagi warga dan mengadakan dialog serta mediasi dengan kelompok-kelompok yang berkompeten.

Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang tiba-tiba menyerang dengan merusak rumah-rumah warga Dusun Ponalan, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Minggu (25/8/2013) malam lalu.

Penyerangan itu disinyalir sebagai aksi balas dendam atas meninggalnya Gustian Sigit Prasetyo (19), warga Dusun Ponggol, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan. Gustian tewas karena ditusuk oleh Arif (22), warga Ponalan saat keduanya mengikuti acara halal bil halal di Dusun Ponalan, Sabtu (24/8/2013). Kasus tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan Polres Magelang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com