"Berdasarkan konsultasi kami ke KPU Jawa Timur, pendistribusian menggunakan helikopter milik swasta juga tidak bisa karena kendala cuaca. Sementara milik TNI AL digunakan untuk keperluan internal AL," ungkap Toha, Selasa (27/8/2013).
Toha menjelaskan, sebenarnya ada alat angkut alternatif, yakni menggunakan pesawat jenis Nomad milik TNI AL. Namun setelah dicek oleh Panitia Pemilihan Kecamatan dan Camat Masalembu, lokasi pendaratannya rusak dan berbatu sehingga tidak memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat.
Oleh karena itu, KPU Sumenep akan melakukan rapat dengan KPU Jatim untuk mencari solusi masalah tersebut. KPU Sumenep juga akan membawa beberapa rekomendasi untuk dijadikan pertimbangan.
"Salah satu rekomendasinya yakni distribusi logistik bisa menggunakan kapal perang dengan kecepatan tinggi dan mampu menembus ombak besar," pungkasnya.