Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Penumpang Kapal Terbakar Terganggu Cuaca

Kompas.com - 23/08/2013, 14:34 WIB
PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian 13 orang korban kapal penumpang yang terbakar di Perairan Selat Nasik, Belitung, Bangka Belitung (Babel), Kamis (22/8), untuk dievakuasi.

"Saat ini, sebanyak 13 korban yang hilang masih terus dicari di sekitar lokasi terbakarnya kapal penumpang Ekpres Bahari," ujar  Kepala Cabang Pelayaran Ekpres Bahari Sapri di Pangkalpinang, Jumat (23/8/2013).

Ia menjelaskan saat ini, korban yang sudah dievakuasi sebanyak 164 orang dari jumlah total penumpang sebanyak 177 orang. Empat penumpang di antaranya meninggal dunia, sementara puluhan orang lainnya mengalami luka berat dan ringan dirawat di RSU Tanjung Pandan Kabupaten Belitung.

"Saat ini, tim gabungan SAR, TNI Angkatan Laut, Polair dan pihak pelayaran Kapal Ekpres Bahari terus mencari korban yang hilang," ujarnya.

Ia mengatakan berdasarkan laporan, tim gabungan mengalami kendala cuaca yang mulai memburuk seperti angin kencang, gelombang tinggi sehingga membutuhkan kerja keras untuk menemukan korban yang hilang ini.

"Mudah-mudahan seluruh korban yang hilang ini, secepatnya dievakuasi dan diindenfikasi untuk diserahkan ke keluarga korban," ujarnya.     

Menurut dia, kapal yang dinakhodai Candra Kusuma, dengan kru 12 orang, berangkat di Pelabuhan Pangkalbalam menuju Pelabuhan Tanjung Pandan pada Kamis (22/8/2013) pukul 13.30 WIB dan musibah itu terjadi pada pukul 17.30 WIB. Kapal Ekspres Bahari tenggelam di posisi 02.41 446 S- 107.25 400T.

"Saat ini, kejadian kebakaran kapal tersebut masih dalam penyelidikan dan untuk sementara kapal berpenumpang 177 orang tersebut diduga karena salah seorang penumpang kapal membuang puntung rokok yang mengenai bahan yang mudah terbakar," ujarnya.

Ia berharap nelayan pencari ikan di sekitar lokasi kejadian membantu pencarian korban yang hilang ini. "Kami berharap nelayan yang menemukan korban untuk segera melapor atau mengevakuasi korban untuk memudahkan tim pencari korban yang hilang ini," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com