Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Andri Wahono Duga Densus 88 Salah Tangkap

Kompas.com - 21/08/2013, 22:21 WIB

TRENGGALEK, KOMPAS.com — Keluarga Andri Wahono (21) di Trenggalek menduga Densus 88 salah tangkap saat penggerebekan terduga teroris di Bekasi, Selasa (20/8/2013) malam.

Indikasi pertama, Andri Wahono sedang mudik Lebaran saat bom meledak di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta, 4 Agustus 2013.

Indikasi kedua, Andri Wahono sedang memfotokopi dokumen terkait pekerjaan kantornya di tempat jasa fotokopi di Bekasi.

"Nah, tempat fotokopi itu letaknya di depan rumah yang digerebek Densus 88," kata Purwito (32), kakak kandung Andri, di rumahnya di Dusun Gandu, Desa Gamping, Kecamatan Suruh, Trenggalek, Rabu (21/8/2013).

Purwito mengetahui lokasi penangkapan itu berdasarkan keterangan Andik, teman kerja sekaligus teman kos Andri, yang juga sama-sama berasal dari Desa Gamping.

"Menurut Andik saat saya telepon, adik saya sebenarnya sempat mengajak Andik ke tempat fotokopi, tetapi karena Andik capek, akhirnya adik saya berangkat sendiri," kata Purwito.

Ia menuturkan, adiknya adalah lulusan D-1 Jurusan Desain Grafis sehingga pekerjaannya di showroom truk Hino di Jakarta juga terkait urusan desain dan sablon.

"Jadi, adik saya itu sedang ke tempat fotokopi, lalu di belakang tempat fotokopi itu ada penggerebekan. Adik saya kena imbasnya, ditangkap juga," ujar Purwito.

Itu sebabnya, ia yakin bahwa Densus 88 salah tangkap karena adiknya tidak bersalah apa pun. "Kami berharap dia segera dilepaskan," katanya.

Seperti diketahui, Densus 88 juga baru saja melepaskan dua warga Pagerwojo, Tulungagung, setelah menahannya sepekan sejak penembakan mati dua terduga teroris di Jalan Pahlawan, Tulungagung, 22 Juli lalu.

Kedua warga Tulungagung, Sapari dan Mugi Hartanto, itu dianggap tidak terlibat langsung dengan dua terduga teroris yang telanjur ditembak mati. Namun, saat itu Sapari dan Mugi Hartanto yang juga pengurus Muhammadiyah tingkat kecamatan mendapat advokasi yang militan dari organisasinya, bahkan dari Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Sementara Andri Wahono asal Kampung Gandu hingga kini belum mendapat pembelaan dari organisasi apa pun. (yul)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com