"Ini bisa sangat sensitif. Terlalu berlebihan menurut saya," kata Hasanudin yang ditemui seusai peringatan satu abad Paguyuban Pasundan di Sasana Budaya Ganesha Jalan Tamansari Kota Bandung, Selasa (20/8/2013).
Hasanudin mengatakan, siapa pun bisa kehilangan keperawanan tanpa harus berhubungan badan. Nantinya, tes tersebut malah akan menimbulkan kontroversi di dunia pendidikan karena terlalu sensitif.
"Urusan keperawanan itu bukan hanya soal moral. Olahragawan bisa saja hilang keperawanan seperti terjatuh," pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, tengah merencanakan adanya tes keperawanan untuk siswi SMA sederajat. Dana tes tersebut akan diajukan pada APBD 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.