Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Tanda Tangan Rakyat Aceh untuk Mesir

Kompas.com - 16/08/2013, 15:16 WIB
Kontributor Kompas TV, Raja Umar

Penulis

Sumber AP

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Mesir menggalang ribuan tanda tangan dari jemaah seusai shalat Jumat di atas kain putih sepanjang 20 meter yang dibentangkan di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (16/8/2013)

Berdasarkan pantauan Kompas.com, seusai melakukan orasi, mereka menggelar shalat gaib di jalan di pusat Kota Banda Aceh. Peserta aksi yang datang dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam itu bergabung dengan seluruh jemaah shalat Jumat untuk melaksanakan shalat gaib di Masjid Raya Baiturrahman.

Koordinator aksi, Ibnu Sakdan, mengatakan, Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Mesir juga menggalang ribuan tanda tangan di atas kain putih sepanjang dua puluh meter yang dibentangkan di halaman masjid besar tersebut. Penggalangan tanda tangan digelar sesuai shalat Jumat.

"Ribuan tanda tangan ini nantinya akan kita serahkan langsung kepada Duta Besar Mesir agar pembantaian umat Muslim di Mesir segera dihentikan," tegas Ibnu Sakdan.

Korban tewas 638 orang

Selain menyatakan setidaknya 638 orang tewas, Kementerian Kesehatan Mesir juga menyebutkan tak kurang dari 4.000 orang terluka dalam insiden berdarah yang bermula dari upaya paksa pihak keamanan Mesir mengusir demonstran pendukung presiden terguling Mesir Muhammad Mursi pada Rabu (14/8/2013).

Diperkuat kendaraan lapis baja dan buldoser, polisi antihuru-hara Mesir menghancurkan perkemahan dan aksi duduk para demonstran di dua lokasi utama tempat pendukung Mursi menggelar aksi protes selama enam pekan terakhir. Aksi pendukung Mursi berlangsung sejak militer menggulingkan kekuasaan Mursi yang terpilih dalam pemilu demokratis pada Juli 2012.

Kementerian Kesehatan Mesir dalam pernyataannya mengatakan, 288 korban tewas berasal dari perkemahan terbesar demonstran di distrik Nasr kota Kairo. Sementara 90 korban tewas lain berasal dari perkemahan yang lebih kecil di al-Nahda Square di dekat Universitas Kairo. Selebihnya tewas dalam bentrok pendukung Mursi dan pasukan keamanan di beragam tempat.

Mohammed Fathallah, juru bicara kementerian, mengatakan sebelumnya bahwa tubuh berlumuran darah yang berderet di Masjid El Imam di kota Nasr tidak termasuk dalam korban tewas resmi. Tidak ada pernyataan yang memastikan apakah data terbaru ini sudah memasukkan korban tewas yang dikumpulkan di masjid tersebut.

Sementara itu, di dalam masjid, nama para korban tewas tertulis di kain kafan mereka. Sebagian jenazah terlihat bekas terbakar. Selain itu, nama 265 korban meninggal juga terpampang dalam selembar daftar yang ditempel di dinding masjid. Bau mayat tak tertahankan dari dalam masjid ini.

Banyak kalangan mengeluh pihak berwenang mencegah pemberian izin penguburan jenazah para korban ini, meskipun Ikhwanul Muslimin telah mengumumkan beberapa pemakaman diadakan untuk para korban yang telah teridentifikasi pada Kamis (15/8/2013). Fathallah membantah ada pencegahan pemberian izin itu.

Omar Houzien, relawan yang membantu mencari korban "pembantaian" itu, mengatakan, jenazah-jenazah tersebut dibawa ke dalam masjid dari pusat medis di perkemahan demonstran pada saat-saat terakhir penyapuan polisi ke perkemahan karena ada kekhawatiran jenazah itu akan dibakar polisi.

Terpisah, Pemerintah Mesir menguburkan 43 petugas kepolisian yang juga menjadi korban dalam insiden "Rabu berdarah" tersebut. Menteri Dalam Negeri Mohammed Ibrahim, yang juga membawahi kepolisian, memimpin langsung penguburan itu.

Meski data korban tewas yang dilansir Pemerintah Mesir sudah mengerikan, Ikhwanul Muslimin mengatakan, korban tewas sesungguhnya diperkirakan mencapai 2.600 orang. Korban luka pun mencapai 10.000-an orang.

Kecaman dan kutukan bertubi-tubi datang pada Pemerintah Mesir, baik dari kalangan Muslim maupun Barat, atas insiden "pembantaian" ini. Presiden Amerika Barack Obama juga sudah menyatakan membatalkan latihan militer bersama tahunan kedua negara meski tak ada pernyataan menghentikan bantuan 1,3 miliar dollar AS untuk militer Mesir ataupun menyebut penggulingan Mursi adalah kudeta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com