Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak, Pembantaian Ikan Pari Manta di Laut Sawu

Kompas.com - 14/08/2013, 14:34 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com — Pembantaian ikan pari manta semakin marak di pantai di sejumlah pulau di perairan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Para nelayan di Sawu sering menangkap ikan pari manta dan menjualnya ke pasar umum di sejumlah daerah di Pulau Flores, NTT.

Sebagaimana yang dilakukan para nelayan di Pantai di Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, pada 14 Agustus 2013 dan juga pada tanggal 9 Agustus 2013 lalu. Pembantaian ikan pari manta hampir terjadi di seluruh pantai di pulau-pulau di NTT.

Umumnya, para nelayan tidak mengetahui kalau ikan yang berkembang biak dengan beranak cuma satu itu dilindungi karena terancam punah.

Sayangnya, ikan pari manta yang terjerat jaring nelayan dijual seharga Rp 500.000. Demikian dijelaskan Ketua Forum Demokrasi Lingkungan Hidup dan Kebudayaan Flores, Rofino Kant, kepada Kompas.com di Borong, Rabu (14/8/2013).

Rofino menjelaskan, dia melihat langsung di Pantai Borong, Flores, para nelayan memotong-motong ikan pari manta untuk dijual kepada konsumen di pasar ikan di Borong. "Saya melihat sendiri para nelayan di Pantai Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, memotong-motong ikan pari manta yang sudah ditangkap," ujar Rofino.

"Para nelayan mengakui bahwa mereka tidak mengetahui bahwa ikan pari manta dilindungi. Umumnya, ikan pari manta itu terjerat jaring para nelayan saat menangkap ikan di perairan Laut Sawu," sambung Rofino.

Rofino mengharapkan, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat serta pencinta ikan pari manta dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang berada di perairan Lautan Sawu tentang spesies yang dilindungi.

"Saya teringat pertanyaan seorang kawan kepada saya, bahwa apa sih yang tidak dimakan orang Nusa Tenggara Timur? Lalu pertanyaan itu saya perluas, apa sih yang tidak dimakan umat manusia?" ungkapnya.

Rofino menjelaskan, para penyelam dunia yang berkunjung ke perairan Laut Sawu akan menangis apabila mereka melihat ikan pari manta ditangkap dan dipotong-potong untuk dijual. Ikan pari manta merupakan primadona para wisatawan yang senang menyelam.

Terlebih lagi, menjelang Sail Komodo, banyak wisatawan asing atau peserta Sail Komodo melakukan diving di perairan Laut Sawu yang dilalui oleh para peserta Sail Komodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com