Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudi Rubiandini, Dosen "Ngebor" yang Inspiratif

Kompas.com - 14/08/2013, 12:20 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kepala SKK Migas Kementerian ESDM Rudi Rubiandini yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat kasus suap ternyata dikenal sebagai dosen Teknik Pengeboran Minyak yang sangat menginspirasi mahasiswa di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Beliau itu adalah dosen yang bisa menimbulkan inspirasi bagi mahasiswa sehingga mahasiswa terinspirasi untuk belajar tidak hanya secara teknis akademis saja, tapi juga di dalam kehidupan," kata Wakil Dekan bidang Akademik Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB Tutuka Ariadji saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Rabu (14/8/2013).

Tutuka mengaku sangat mengenal Rudi. Menurut dia, Rudi memiliki kepribadian sebagai seorang dosen akademisi yang sangat disiplin dan memiliki kualitas di sisi pendidikan. "Dalam mengajar pun demikian. Meski sibuk, kalau harus mengajar, beliau pasti hadir pada hari Sabtu," paparnya.

Selain itu, Rudi juga dikenal sebagai dosen yang selalu memberikan banyak tes dan ujian kepada mahasiswanya selama mengajar. "Mahasiswa banyak mengeluh karena beliau sering memberikan tes panjang dan berat sampai ada yang khawatir tidak lulus. Tapi, ternyata dari sistem mengajar yang diberikan, mahasiswa banyak mendapat ilmu," imbuhnya.

Selain tegas dalam mengajar, kata Tutuka, Rudi yang telah mengajar di ITB sejak tahun 1985 itu memiliki bakat alamiah menjadi seorang dosen. "Intinya beliau bisa menjelaskan dan menyampaikan secara gamblang ilmu yang rumit menjadi gampang," jelasnya.

Tak hanya buku tentang pengeboran, Rudi pun banyak membuat karya yang telah mengharumkan nama ITB di bidang perminyakan, seperti membuat patern-patern pengeboran lumpur dan software aplikasi teknik pengeboran dan desain-desain perancangan pengeboran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com