Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kerusuhan Lamongan Versi Polisi

Kompas.com - 13/08/2013, 20:34 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Kasus kerusuhan yang melibatkan warga dan kelompok massa di Lamongan berawal dari tindakan salah seorang warga yang meludahi salah seorang kelompok massa yang disebut-sebut sebagai kelompok Front Pembela Islam (FPI). Insiden itu terjadi saat takbiran, Rabu (7/8/2013) lalu.

Hasil penyidikan sementara Polda Jatim menerangkan, malam itu juga, tiga orang dari kelompok massa mendatangi tempat usaha salah seorang warga. "Karena tidak mendapat jawaban, ketiga orang ini menganiaya Eko dan melukainya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono, Selasa (13/8/2013).

Esok harinya, tiga orang itu dilaporkan ke Polres Lamongan dengan laporan polisi nomor: LP/23/VIII/2013/2013/jatim/Res Lamongan/Sek Paciran tertanggal 8 Agustus 2013. "Sayangnya, ketiga pelaku penganiayaan kabur saat akan ditangkap," tambahnya.

Minggu (11/8/2013) malam, warga mendatangi rumah salah satu pelaku penganiayaan bernama Zen. Warga lalu menganiaya istri Zen bernama Sundari dan satu orang keluarganya bernama Riyan hingga terluka, dan dilarikan ke rumah sakit.

Malam itu juga, puluhan orang menyerang dan merusak rumah warga bernama Mukhlis. Dua motor dibakar, seorang dianiaya hingga mengalami luka serius bagian punggung dan daun telinganya hampir putus.

Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penyisiran di lokasi kejadian, yaitu di kawasan Kelurahan Blimbing, Paciran, Lamongan. "Hasil penyisiran, 42 orang dari kelompok massa ditangkap beserta senjata tajamnya. Sementara dari kelompok warga, polisi mengamankan enam orang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com