Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Anggarkan Rp 14 M untuk Pengungsi Rokatenda

Kompas.com - 12/08/2013, 10:46 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com — Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalokasikan dana lebih dari Rp 14 miliar untuk merelokasi ribuan warga korban letusan Gunung Rokatenda, di Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPBD NTT Tini Tadeus kepada Kompas.com, Senin (12/8/2013) pagi. "Warga yang diungsikan adalah yang berada di sekitar zona merah kawasan Gunung berapi Rokatenda. Kepada para pengungsi, pemerintah juga sudah sediakan uang relokasi senilai Rp14 miliar lebih," kata Tadeus.

Menurut Tadeus, lima desa yang masuk kawasan zona merah itu berjarak kurang lebih 3 kilometer dari Gunung Rokatenda. Lima desa itu ialah Desa Rokirole, Lidi, Nitunglea, Ladolaka, dan Tuanggeo.

"Sebagian besar pengungsi kini telah dievakuasi ke Maumere dan Maurole, Kabupaten Sikka dan Ropa, Kabupaten Ende," beber Tadeus.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, Eduardus Desa Pante, mengatakan, jumlah warga lima desa yang telah dievakuasi berjumlah 2.754 warga.

"Kita sudah lakukan evakuasi sejak Sabtu kemarin, dengan rinciannya, sebanyak 1.337 warga di Maumere, Kabupaten Sikka dan di Ropa, Kabupaten Ende, terdapat 1.417 warga. Sementara itu, 2.561 warga lainnya menolak untuk dievakuasi karena terkendala budaya warga setempat," ujar Eduardus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com